Niko Mengaku Dibayar Novel Baswedan, Siapa Dia?

Niko Mengaku Dibayar Novel Baswedan, Siapa Dia?
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: JPG/dok.JPNN.com

"Dia ingin netralisir hubungannya dengan pamannya Mochtar Effendi," ungkapnya.

Saat ini sedang dilakukan verifikasi terhadap barang bukti yang dimiliki Nico. Rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan pemaparan pada pimpinan KPK atas temuan tersebut. "Dirkrimum yang akan jelaskan semuanya," ungkapnya.

Pengakuan mendadak Nico ini justru dinilai sebagai bentuk terror lain pada Novel Baswedan. Menurut Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fikar Hajar, pengakuan yang diberikan sangat tidak logic.

”Karena, sangat bodoh kalau KPK kasih-kasih uang pakai transfer tersebut. Saya kira orang itu gila dan cari sensasi saja. Harus ditangkap,” ujarnya dihubungi kemarin.

Abdul Fikar menilai, terror ini sengaja dimunculkan agar orang yang diteror merasa takut. Sehingga, penyidikan perkara dihentikan.

”Jadi sangat mungkin teror ini dilakukan oleh pihak-pihak yang menghendaki terteror ketakutan, dalam hal ini berkaitan dengan korupsi yang terbaru,” tegasnya.

Polisi dengan infrastruktur yang cukup pun diminta tidak tebang pilih dalam penanganan kasus terror Novel. Siapapun yang berdasarkan bukti disinyalir sebagai pelaku, maka harus diproses.

”Polisi jangan tebang pilih menangani kasus chat pornografi yang tidak penting bagi masyarakat. Polisi harus terus berusaha maksimal,” ungkapnya.

Polri masih berupaya menemukan pelaku penyiram asam sulfat ke penyidik KPK Novel Baswedan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News