Nilai Unas SMP Turun Tajam, Ini Penyebabnya

Nilai Unas SMP Turun Tajam, Ini Penyebabnya
Siswa SMP N 1 Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jabar, mengikuti UNBK pada hari pertama, Senin (23/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dalam ujian nasional (unas) SMP sederajat tahun ini tidak ada soal kategori sangat sulit layaknya di jenjang SMA. Namun hasil Unas SMP tahun ini mengalami penurunan dibanding sebelumnya. Paling tajam adalah penurunan di mata pelajaran matematika.

Berdasarkan pemaparan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senin (28/5), secara keseluruhan nilai rata-rata Unas SMP tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu sebanyak 3,17 poin.

Penurunan paling besar ada di mata pelajaran matematika sebanyak 6,99 poin. Kemudian disusul IPA (turun 4,75 poin), bahasa Inggris (turun 0,61 poin), dan bahasa Indonesia (turun 0,32 poin).

Guru matematika di SMP Nasima Semarang Abdul Karim mengatakan, turunnya nilai unas matematika di jenjang SMP tidak lepas dari keberadaan soal higher order thinking skill (HOTS).

Soal-soal HOTS itu tidak bisa langsung dikerjakan dengan rumus yang sudah dihafal siswa. Tetapi harus dengan penalaran terlebih dahulu, kemudian baru menentukan rumus yang akan digunakan.

Nah persoalannya selama ini anak-anak di sekolah maupun di bimbingan belajar (bimbel), khususnya menjelang unas, latihan soal ujian tahun-tahun sebelumnya. Padahal pada soal-soal ujian tahun sebelumnya, masih belum ada jenis soal HOTS.

’’Hampir semua soal yang intinya hafal rumus, angka tinggal masuk-masukin, kemudian keluar jawabannya,’’ jelasnya.

Dia menjelaskan munculnya soal HOTS yang tidak hanya menuntut hafalan rumus dan angka itu membuat guru dan siswa kaget. Karim juga mengatakan di buku pegangan guru sehari-hari, juga masih kurang tersedia soal-soal kategori HOTS.

Penalaran dan logika siswa rendah, nilai matematika Unas jenjang SMP sederajat mengalami penurunan drastis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News