Novel Baswedan Blak-blakan ke Media Mancanegara, Ini Pengakuannya

Novel Baswedan Blak-blakan ke Media Mancanegara, Ini Pengakuannya
Penyidik KPK Novel Baswedan usai menjalani operasi membran mata di Singapura, Kamis (18/5). Foto: KPK for JawaPos.Com

jpnn.com, SINGAPURA - Sosok penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ternyata membetot perhatian TIME. Laman berita majalah mingguan bergengsi asal Amerika Serikat itu memajang hasil wawancaranya dengan Novel.

TIME mewawancarai Novel di sebuah rumah sakit di Singapura pada Sabtu lalu (10/6). Suami Rina Emilda itu menjalani perawatan di Singapura setelah menjadi korban penyiraman air keras pada 11 April.

Saat itu sedang ramai-ramainya pemberitaan kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang menyeret nama-nama kondang di DPR. “Ada begitu banyak korupsi yang harus dilawan,” ujarnya dalam berita berjudul 'I Don’t Want to Be Sad': Indonesia's Top Graft Buster Talks to TIME From His Hospital Bed di TIME.

Novel juga menceritakan peristiwa penyiraman air keras yang menimpanya. Mulanya, mantan polisi itu baru saja pulang dari masjid di dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tapi seseorang dari belakang tiba-tiba muncul dan menyiramkan air keras ke wajah Novel. “Kejadiannya begitu cepat,” tuturnya.

Saat detik-detik awal usai disiram, Novel mengharapkan cairan itu hanya air biasa. Tapi, ternyata dia mulai merasakan panas di kulit wajah dan matanya.

“Kulitku terasa terbakar kepanasan,” kata Novel. Dia paham bahwa itu teror yang sudah tak asing lagi.

Novel lantas kembali ke masjid untuk meminta pertolongan. Jemaah salat subuh yang masih ada di masjid lantas membasuh wajah Novel dengan air wudu.

Sosok penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ternyata membetot perhatian TIME. Laman berita majalah mingguan bergengsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News