NU Berperan Mengawal NKRI dan Islam Antiradikalisme

NU Berperan Mengawal NKRI dan Islam Antiradikalisme
Kiai Said Aqil Siroj. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan bahwa NU selalu berperan dan memberikan andil besar dalam mengawal keutuhan NKRI, menjaga kekuatan eksistensi budaya Islam Nusantara, Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, yang ramah, santun, antiradikalisme, antiekstremisme.

Hal tersebut Kiai Said pada acara pembukaan Konsolidasi Jelang Satu Abad NU di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).

Dengan segala suka dukanya, menurut Kiai Said, NU menjaga amanat untuk senantiasa mengatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Hal itu sudah dicontohkan langsung oleh pendiri NU sendiri, yakni Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Ia enggan melakukan sujud ke arah timur ketika dipaksa oleh Jepang. Ia bahkan rela dipenjara selama satu bulan di Mojokerto. Keluar dari situ, tangan kanannya tak bisa digerakkan.

Tak hanya Kiai Hasyim, KH Mahfudz Siddiq, KH Zainal Mustofa, KH Ilyas Lumajang bahkan mendapat siksaan lebih berat dari negeri matahari terbit itu.

"Oleh karena itu, kita sekarang sebagai pewaris beliau harus menjaga amanah itu," tegas Kiai Said.

KH Abdurrahman Wahid juga mencontohkan hal yang sama. Ia berani mengatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Kalau mau kaya, kata Kiai Said, Gus Dur tinggal bilang 'iya' saja kepada Orde Baru. Tapi hal itu tidak dilakukan olehnya.

"Demi mempertahankan amanah supaya tidak masuk pada dhaluman jahula (kezaliman) tetap menjaga amanah itu," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.

Di samping itu, Kiai Said juga menegaskan bahwa Indonesia bersyukur memiliki struktur sosial yang jelas dengan adanya organisasi kemasyarakatan seperti NU, Muhammadiyah, da sebagainya. Hal ini, katanya, tidak ada di negara Timur Tengah.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan bahwa NU selalu berperan dan memberikan andil besar dalam mengawal keutuhan NKRI, menjaga kekuatan eksistensi budaya Islam Nusantara, Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, yang ramah, santun, antiradikalisme, antiek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News