Nusron Wahid: Idulfitri adalah Saat Tepat Mengembalikan Makna Jihad

Nusron Wahid: Idulfitri adalah Saat Tepat Mengembalikan Makna Jihad
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid (tiga kanan) berlebaran di Taipei. Foto: BNP2TKI

jpnn.com, TAIPEI - Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid prihatin dengan penyimpangan maka jihad akhir-akhir ini. Banyak terjadi, jihad diselewengkan kelompok tertentu dengan memerangi orang lain yang berbeda pendapat dan mengafirkan orang lain. Bahkan, nekat melakukan bunuh diri.

Nah, menurut Nusron, Idulfitri merupakan saat yang tepat melakukan refleksi dan evaluasi untuk mengembalikan makna jihad yang sesungguhnya. "Memerangi orang lain yang berbeda pendapat, mengafirkan orang lain, bahkan nekat melakukan aksi bunuh diri, itu bukan jihad yang sesungguhnya," ujar Nusron saat memberikan khotbah Idulfitri di depan sekitar 20 ribu umat Islam asal Indonesia yang memadati Taipei Travel Plaza, Taipei, Minggu (25/6) pagi.

Nusron menegaskan jihad yang sebenarnya adalah jihad sosial. Jihad ini lebih komprehensif karena yang dituju mengorbankan segala yang manusia miliki untuk mencapai keridaan dari Allah.

Jihad sosial sekaligus mendorong terciptanya sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan , dan sejahtera serta bersendikan nilai agama dan ketaatan pada Allah. "Jihad kita adalah perang melawan korupsi, penindasan, kesewenang-wenangan kekuasaan dan perang melawan kemiskinan dan kesejangan sosial," kata Nusron.

Sementara bagi para pekerja Indonesia di Taiwan, kata Nusron jihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga dan kualitas pendikan anak-anak. "Sekaligus meningkatkan harkat dan derajat Indonesia di mata dunia," ujar politikus Partai Golkar itu.

Nusron juga mengingatkan kaum muslimin diajarkan untuk saling mencintai, dan melihat dirinya sebagaimana melihat orang lain. Terutama bagi sesama muslim yang merantau agar saling menjaga, saling mengingatkan, dan saling memberi jika ada yang kekurangan.

"Penting juga menjaga persatuan, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus kekerasaan dan narkoba yang terjadi kepada kita dan saudara-saudara kita," ujar Nusron.

Ibadah salat id tahun ini bagi komunitas warga Indonesia di Taipei lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya. Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Robert J Bintaryo memperkirakan lebih dari 20 ribu jemaah mendatangi Taipei Travel Plaza. "Kapasitas tempatnya terbatas jadi salat id kami atur dalam tiga gelombang," katanya.

Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid prihatin dengan penyimpangan maka jihad akhir-akhir ini. Banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News