Obama Siapkan Serangan untuk Rusia

Obama Siapkan Serangan untuk Rusia
Barack Obama. Foto: AFP

jpnn.com - WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tak mau berdiam diri. Obama pengin membalas tindakan Rusia yang melakukan cyberattack selama proses pilpres lalu. 

Terlebih, baru-baru ini Presiden Rusia Vladimir Putin diduga mengetahui dan memiliki peranan dalam peretasan tersebut.

"Saya rasa, tidak ada keraguan jika ada pemerintah asing yang berupaya memengaruhi integritas pemilu kami maka kami harus mengambil tindakan. Kami akan melakukannya pada waktu dan tempat yang kami tentukan,’’ ujar Obama pada National Public Radio (NPR) Kamis (15/12).

Obama menyatakan, sebagian ’’pembalasan’’ Paman Sam nanti diungkapkan secara eksplisit dan dipublikasikan. Namun, sebagian lainnya tidak. Menurut suami Michelle itu, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengetahui pandangan Obama mengenai masalah peretasan tersebut. Sebab, Obama telah berbicara langsung dengan Putin.

Presiden yang masa jabatannya habis pada 20 Januari mendatang itu menegaskan, dampak peretasan oleh Rusia sangat jelas. Begitu pula motivasi Moskow. Sebab, faktanya, peretasan tersebut mengakibatkan tumpukan masalah terhadap tim kampanye Hillary Clinton jika dibandingkan dengan tim kampanye presiden terpilih Donald Trump. 

Begitu hasil peretasan itu dimunculkan saat kampanye lalu, yang orang-orang bicarakan adalah sejumlah e-mail Clinton, Clinton Foundation, serta berbagai gosip politik tentang orang-orang Demokrat.

Menurut beberapa petinggi AS yang mengetahui masalah peretasan tersebut, awalnya Rusia hanya ingin melakukan peretasan biasa. Tujuannya, menunjukkan demokrasi di Amerika tidak kredibel. Namun, pada akhirnya tujuan mereka adalah memenangkan Donald Trump sebagai orang nomor satu di AS.

Di pihak lain, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Ben Rhodes mengungkapkan bahwa seluruh peretasan dilakukan atas petunjuk Putin secara langsung. ’’Saya rasa, tidak mungkin sesuatu yang terjadi di pemerintah Rusia dengan konsekuensi seperti ini tidak diketahui Vladimir Putin,’’ tegasnya. 

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tak mau berdiam diri. Obama pengin membalas tindakan Rusia yang melakukan cyberattack selama proses

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News