Ortu Siswa Tidak Diterima di SMN: Kami Harus Mengadu ke Mana Lagi?

Ortu Siswa Tidak Diterima di SMN: Kami Harus Mengadu ke Mana Lagi?
Aliansi Pemerhati Pendidikan Nunukan bersama sejumlah orang tua pelajar menemui Wagub Kaltara Udin Hianggio, Minggu (23/7). Foto: SAMSUL/RADAR NUNUKAN/JPNN.com

jpnn.com, NUNUKAN - Tahun ajaran baru 2017/2018 sudah berjalan tiga pekan. Para orang tua siswa tamatan SMP yang anaknya tidak diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri kembali mengadukannya ke Wakil Gubernur Kaltara, Udin Hianggio saat kunjungan kerja ke Kabupaten Nunukan, Minggu (23/7).

Ketua Aliansi Pemerhati Pendidikan Nunukan, Muhammad Mansyur yang turut mewakili orang tua pelajar yang tidak diterima saat PPDB lalu berharap, agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara memberikan jawaban. Sehingga, nasib pelajar dapat diketahui apakah bakal melanjutkan pendidikan atau tidak.

“Sudah bersurat beberapa kali tidak digubris, sudah ke Tarakan ketemu perwakilan dari Disdikbud Kaltara. Hasilnya masih sama, tidak ada kejelasan,” ujar Mansyur di hadapan Udin Hianggio dan Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura kemarin.

Dijelaskannya, terkait persoalan ini, sikap dari Disdikbud Provinsi Kaltara terkesan saling lempar tangan.

Sebab, komunikasi yang terus dilakukan dengan Kepala Disdikbud Kaltara Sigit Muryono malah kembali menyerahkan ke Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Disdikbud Kaltara, Amat Saleh S.Pd.

“Ketika komunikasi ke kepala dinas minta kejelasan, malah disuruh hubungi Pak Amat. Ini kan kami dipingpong. Kami mau mengadu ke mana lagi? Kalau bisa bapak dapat menindaklanjuti persoalan ini,” tegasnya di hadapan Wakil Gubernur Kaltara.

Tak hanya itu, sikap tenaga pengajar di SMAN 1 Nunukan juga mendapat sorotannya. Sejak kewenangan SMA diambil alih Disdikbud Kaltara, para guru tidak mengindahkan perintah atau arahan dari Disdikbud Kabupaten Nunukan.

Diakui saat ini, sebanyak empat Ruang Kelas Belajar (RKB) yang kosong. Sebanyak tiga RKB di SMAN 1 Nunukan dan satu RKB di SMAN 1 Nunukan Selatan.

Tahun ajaran baru 2017/2018 sudah berjalan tiga pekan. Para orang tua siswa tamatan SMP yang anaknya tidak diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News