Pak Jokowi Gelontorkan Dana Nyaris Rp 1 Triliun agar Santri Tinggal di Rusun

Pak Jokowi Gelontorkan Dana Nyaris Rp 1 Triliun agar Santri Tinggal di Rusun
Presiden Joko Widodo bersama santri pada peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren API, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, 4 Mei 2016. Foto: Sekretariat Kabinet (Foto: Humas/Jay)

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Program Satu Juta Rumah yang telah dicanangkan pada 29 April 2015 bukan hanya untuk pekerja, masyarakat berpenghasilan rendah, prajurit TNI/Polri ataupun mahasiswa. Menurutnya, program itu juga menyasar para santri di pondok-pondok pesantren.

Jokowi -panggilan beken sang presiden- menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan dana Rp 946,1 miliar untuk Program Satu Juta Rumah. Targetnya, dana itu juga mencakup pembangunan 107 rumah susun pondok pesantren dalam rentang waktu 2015-2018.

“Jumlah unitnya 3.040 dan anggarannya mencapai Rp 946,1 miliar,” ujar Jokowi melalui akun resminya di Facebook, Sabtu (12/8).

Lebih lanjut Jokowi memerinci, beberapa rusun yang telah selesai dibangun antara lain, Rusun Ponpes Darul Ulum di Semarang, Rusun Ponpes Al Hidayah di Banyumas, Rusun Ponpes Darul Hikmah Tulungagung, serta Rusun Ponpes Nahdatul Ulum di Maros. Sedangkan yang masih dalam proses pembangunan antara lain Rusun Santri Putri Pondok Pesantren Mustofhawiyah Purba Baru di Mandailing Natal.

“Saya sendiri yang memulai pembangunan rusun ini pada bulan Maret lalu. Setelah itu, akan menyusul tahun ini antara lain di Pidie Jaya, Mandailing Natal, Padang Pariaman, Lampung Timur, Ogan Komering Ulu Timur, Tasikmalaya, Magelang, Semarang, Ende, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Sintang, Hulu Sungai Selatan dan Bone,” paparnya.

Menurut Jokowi, rusun untuk santri tidak seperti rumah biasa yang berkamar-kamar. Rusun ponpes dibangun dengan model mirip barak yang dilengkapi fasilitas kamar tidur, meja belajar, lemari, listrik dan air bersih.

“Pada tiap lantai dapat menampung 72 orang. Sengaja dalam bentuk barak agar para santri yang tinggal di rusun bisa belajar hidup tenggang rasa dengan santri lainnya terutama dalam menjaga kebersihan dan ketertiban,” tuturnya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, program itu merupakan salah satu cara mendidik generasi muda agar terbiasa hidup di hunian vertikal. “Semoga rusun bisa memberikan kontribusi nyata bagi santri dalam menimba ilmu,” pungkasnya.(ara/jpnn)


Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Program Satu Juta Rumah yang telah dicanangkan pada 29 April 2015 bukan hanya untuk pekerja, masyarakat berpenghasilan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News