Pak Jokowi, Jangan Bawa TNI-Polri ke Ranah Politik

Pak Jokowi, Jangan Bawa TNI-Polri ke Ranah Politik
Aboe Bakar Al Habsy. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta TNI dan Polri menjelaskan capaian kinerja pemerintah kepada masyarakat. Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy mengingatkan bahwa TNI dan Polri sudah punya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

Menurut Habib Aboe, TNI punya tugas di bidang pertahanan, sedangkan Polri punya tugas di bidang keamanan dan penegakan hukum.

“Penambahan tugas di luar itu tentutnya tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI dan UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Polri," kata Aboe, Jumat (24/8).

Dia mengatakan, memberi tugas seperti itu menjelang pilpres rawan konflik kepentingan. Sebab, menyosialisasikan kerja pemerintah bahasa lainnya adalah menyosialisasikan kerja petahana calon presiden (capres).

Artinya, lanjut dia, ini menyangkut citra diri seorang capres, dan TNI-Polri diminta untuk menyosialisasikan hal itu.

“Saya kira ini ranahnya sudah ada bau kampanye, seharusnya KPU dan Bawaslu bertindak,” ungkap ketua DPP PKS itu.

Lebih lanjut, Aboe menuturkan, salah satu agenda besar reformasi adalah membawa netralitas Polri dan TNI. Jangan sampai sekarang kembali lagi ke zaman dulu dengan menarik mereka dalam urusan politik.

Saat ini masyarakat sudah dewasa, cerdas dan lugas. "Jangan sampai ada gerakan masyarakat untuk menyikapi hal ini seperti reformasi 1998," pungkas wakil ketua Fraksi PKS itu.(boy/jpnn)


Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy mengingatkan kepada Presiden Jokowi bahwa TNI dan Polri sudah punya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News