Pak Jokowi, Please Lebih Sensitif pada Umat Islam

Pak Jokowi, Please Lebih Sensitif pada Umat Islam
Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Foto: dok JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Agustiar menilai Presiden Joko Widodo menggugah perasaan sensitif umat Islam. Sebab, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu mengajak Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama semobil di kendaraan kepresidenan.

Padahal, Ahok -panggilan Basuki- sudah menyandang status sebagai terdakwa penodaan terhadap Alquran. "Bagaimana seorang terdakwa kok bisa satu mobil (dengan presiden, red),” kata Agustiar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/2).

Menurutnya, hal itu memang tak melanggar aturan. Namun, Agustiar menilainya telah menggugah sensitivitas.

Agustiar menyebut kesan yang muncul adalah perlakuan istimewa dari pemerintah terhadap Ahok. Terlebih lagi Ahok yang sudah menjadi terdakwa tak kunjung dinonaktifkan sebagaimana perintah dalam UU Pemerintahan Daerah.

"Alangkah baiknya sementara ini Pak Presiden tidak melakukan itu untuk mencegah timbulnya pertanyaan  dari masyarakat mengapa seorang terdakwa bisa seperti ini," kata dia.

Lebih lanjut Agustiar mengharapkan Jokowi lebih arif. "Semoga Pak Presiden bisa menjadikan hukum di negara ini sebagai panglima," pungkasnya.(boy/jpnn


Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Agustiar menilai Presiden Joko Widodo menggugah perasaan sensitif umat Islam. Sebab, presiden yang beken


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News