Pak Prabowo Pasti Rugi kalau Demokrat Sakit Hati

Pak Prabowo Pasti Rugi kalau Demokrat Sakit Hati
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Senin (30/9). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebut langkah kubu Prabowo - Sandiaga mengumumkan jatah menteri untuk partai pengusung kurang strategis. Bahkan, langkah itu kemungkinan telah melukai perasaan Partai Demokrat.

"Sebab justru jatah, tanda kutip ya, jatah Partai Demokrat tidak disebut, padahal di antara partai pendukung Prabowo, selain Gerindra, yang paling besar adalah Demokrat," ucap pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu di Jakarta, Rabu (3/4).

Menurut dia, kubu Prabowo - Sandiaga harus menggelar pembicaraan intensif ke Demokrat setelah mengungkapkan jatah menteri. Terutama, untuk meminimalisir kekecewaan kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

"Nah, tetapi kemudian sepertinya ada penyelesaian di belakang layar, yang mungkin bisa meminimalisir efek blunder," ucap dia.

BACA JUGA: Demokrat Tidak Akan Bicara Jatah Kursi Menteri ke Prabowo Sebelum Laga Selesai

Burhanuddin mengatakan Prabowo - Sandiaga akan menerima efek buruk jika suasana kekecewaan menyelimuti Demokrat. Tidak tertutup kemungkinan, partai berlambang Mercy itu akan mematikan mesin pemenangan untuk Prabowo - Sandiaga.

"Itu akan merugikan kepentingan Pak Prabowo sendiri," pungkas dia.

Sebelumnya, Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Hashim Djojohadikusumo mengakui telah berbicara dengan capres Prabowo Subianto, terkait porsi menteri untuk partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebut langkah kubu Prabowo - Sandi soal jatah menteri kemungkinan telah melukai perasaan Partai Demokrat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News