Pak Raden, Ngamen untuk Perjuangkan Hak Cipta Karya

Tak Dapat Apa-Apa dari Jerih Payah si Unyil

Pak Raden, Ngamen untuk Perjuangkan Hak Cipta Karya
Tokoh kenamaan dalam serial boneka Si Unyil, Drs Suyadi atau lebih dikenal dengan Pak Raden 'mengamen' di rumahnya di Jakarta, Sabtu (14/4), untuk memperjuangkan hidupnya dan hak cipta atas si Unyil. Foto : Raka Deny/Jawa Pos
Boneka si Unyil pernah ngetop pada era 1980-1990-an. Meski kini versi aslinya sudah tidak tayang lagi, sosok Unyil masih laku di layar kaca dengan beberapa modifikasi. Ironisnya, Suyadi, si pencipta tokoh  idola anak-anak itu, kini hidupnya merana.

THOMAS KUKUH, Jakarta

SOL do iwak  kebo, re mi fa sol iwak tongkol‚ mi re, mi re, gule kare enak rasane. Pria paro baya yang kumisnya tebal hampir memenuhi pipi menyanyikan lagu khas Jawa Timuran itu dengan suara yang menggelegar. Dia bernyanyi riang, hingga alisnya yang lebat turut bergerak-gerak mengikuti ekspresinya yang ceria.

    

Siapa pun pasti mengenal pemilik suara lantang tersebut. Ya dia adalah Pak Raden, tokoh antagonis dalam serial film boneka si Unyil. Mengenakan kostum kebesaran, baju surjan, kumis tebal dan blangkon di kepala‚ seniman yang punya nama asli Suyadi itu turun ke jalan. Dia "ngamen" di teras rumahnya.

    

Para tetangga dan penggemarnya memadati bangunan mungil di Jalan Petamburan III  No 27, Tanah Abang Jakarta Pusat. Mereka rela berdesak-desakan menyaksikan Pak Raden bernyanyi dan mendongeng. Masih seperti saat membintangi film anak-anak yang disiarkan TVRI itu. "Terima kasih sudah datang dan mendukung aksi saya," kata Pak Raden menyapa semua orang yang memenuhi rumahnya yang  berukuran 6 x12 meter itu.

Boneka si Unyil pernah ngetop pada era 1980-1990-an. Meski kini versi aslinya sudah tidak tayang lagi, sosok Unyil masih laku di layar kaca dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News