Panglima: Seskoad Melahirkan Calon Pemimpin TNI

Panglima: Seskoad Melahirkan Calon Pemimpin TNI
Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg) LIV Seskoad Tahun 2016 menyimak pembekalan dari Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Aula Prof. DR. Satrio, Seskoad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/10). FOTO: Puspen TNI

jpnn.com - JAKARTA - Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) sebagai Pusat Kajian Strategis menghasilkan pemikiran-pemikiran bagi kemajuan TNI AD. Seskoad juga melahirkan kebijakan-kebijakan strategis dan calon pemimpin TNI.

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pembekalan kepada 236 Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg) LIV Seskoad Tahun 2016, di Aula Prof. DR. Satrio, Seskoad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/10).

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengingatkan, Pasis sebagai generasi muda calon pemimpin TNI dan bangsa harus bisa memaknai esensi yang tersirat dari Sumpah Pemuda yang menjadi fundamental kemenangan perjuangan bangsa.  

“Dari semua sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sumpah pemudalah yang paling memiliki nilai strategis, tanpa Sumpah Pemuda tidak akan mungkin lahir Proklamasi Kemerdekaan,” ujarnya.
 
Menurut Jenderal Gatot, keberhasilan dalam memimpin di antaranya dapat tercapai dengan menciptakan soliditas dan menggali energi sosial untuk menggerakan menuju tujuan bangsa.  

“Pertama kali saya menjabat Panglima TNI, yang saya lakukan adalah mencetuskan Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Berdaulat dan Berkepribadian. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, dan terbukti saat ini TNI menjadi institusi yang terpercaya oleh rakyat,” ungkapnya.
 
Panglima TNI juga mengatakan, perjalanan sejarah bangsa Indonesia menunjukan lemahnya kesadaran akan persatuan bangsa menjadi pemicu penderitaan panjang penjajahan di Indonesia.  

“Sepanjang sejarah yang ada di nusantara ini tidak pernah ada kerajaan satupun di Indonesia ini yang dikalahkan oleh negara lain ataupun kerajaan lain, yang ada kita diadu domba, sehingga bangsa kita dijajah 250 tahun karena bersifat kedaerahan,” ungkapnya.
 
Panglima TNI menjelaskan, kesadaran dan kemauan bangsa Indonesia menyatukan diri melalui semangat gotong royong, dan energi sosial terbukti menghasilkan kemenangan dalam perjuangan bangsa.

“Dengan memahami gotong royong dan energi sosial melalui semboyan merdeka atau mati, lalu mendeklarasikan satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, Indonesia, dan akhirnya berhasil mengusir Belanda dari Indonesia,” jelasnya.
 
Dikreg LIV Seskoad Tahun 2016 yang berlangsung sejak tanggal 20 Januari 2016 s.d 15 November 2016, diikuti oleh 223 Pasis TNI AD, 2 (dua) Pasis TNI AL, 2 (dua) Pasis TNI AU, dan 9 (sembilan) Pasis Mancanegara, masing-masing dari Amerika, Australia, Aljazair, India, Malaysia, Pakistan, Singapura, Thailand dan Tiongkok.
 
Sementara itu, Pasis Seskoad juga telah melaksanakan Seminar Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan yang merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang dilaksanakan menjelang akhir pendidikan yang telah dilaksanakan tanggal 17-21 Oktober 2016.
 
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Dansesko TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Danseskoad Mayjen TNI Pratimun, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra, dan Kapuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto.(fri/jpnn)


JAKARTA - Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) sebagai Pusat Kajian Strategis menghasilkan pemikiran-pemikiran bagi kemajuan TNI AD.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News