Panglima TNI Akui Banyak Jalur Tikus Rawan di Perbatasan

Panglima TNI Akui Banyak Jalur Tikus Rawan di Perbatasan
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Apelsaat Komandan Satuan (Dansat) TNI AD Tahun 2018 di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Situ Lembang,Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/3). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, ENTIKONG - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Doddy Riyadmadji meninjau dua wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalbar.

Dua perbatasan itu adalah Entikong, Sanggau, Kalbar, Indonesia-Tebedu, Kuching, Sarawak, Malaysia, serta Aruk, Sajingan, Sambas, Kalbar-Biawak, Sarawak, Malaysia.

"Saya pengin lihat dan bertatap muka langsung dengan prajurit TNI dan Polri di sana. Saya pengin mendengar laporan permasalahan yang dihadapi di wilayah perbatasan," kata Marsekal Hadi saat jumpa pers bersama Oso, Tito, Doddy di Pangkalan Udara Supadio, Kubu Raya, Kalbar.

Menurut Hadi, selain penjagaan perbatasan di Aruk maupun Entikong, dia juga memastikan TNI dan Polri melaksanakan pembinaan kepada masyarakat di sana.

Terutama memberikan layanan pendidikan, yang sudah dilaksanakan oleh aparat dari Korem.

"Saya sangat mengapresiasi karena ada program "Petasan" yang tujuannya adalah memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat di perbatasan," katanya.

Hadi juga sudah berkoodinasi dengan Tito, ternyata Polri juga memiliki program yang sama.

Karena itu, lanjut Hadi, di perbatasan Entikong dan Aruk, direncanakan layanan pendidikan bersama oleh TNI dan Polri.

Banyak jalur tikus di wilayah perbatasan sangat rawan untuk dilewati para pelaku penyelundupan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News