Panglima TNI: Inilah yang Dikatakan Perang Candu

Panglima TNI: Inilah yang Dikatakan Perang Candu
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat acara pembukaan Rapat Pimpinan Kemhan dan TNI tahun 2017, Kamis (12/1/2017) di Aula Bhinneka Tunggal Ika Gedung Sudirman Kemhan, Jalan Merdeka Barat Jakarta. FOTO: Puspen TNI

jpnn.com - jpnn.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan masalah narkoba sudah menjadi ancaman baru bagi kelangsungan suatu bangsa di seluruh dunia. Sebab narkoba bisa menyebabkan lost generation, tidak terkecuali Indonesia.

“Semua kasus Narkoba yang terjadi di Indonesia adalah untuk lost generation dan inilah yang dikatakan perang candu serta merupakan bagian dari perang modern yang dikatakan proxy war,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di hadapan 114 peserta Rapat Pimpinan Kemhan dan TNI tahun 2017, Kamis (12/1/2017).

Panglima TNI juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara ekuator dunia dan terbesar di Asean. Indonesia mempunyai lautan yang paling luas dan daratan yang paling besar serta memiliki sumber energi hayati sepanjang tahun.

“Inilah yang menyebabkan negara-negara lain ingin merebut kekayaan alam Indonesia, karena energi fosil yang sudah makin menipis dan kompetisi global yang luar biasa saat ini,” katanya.

Menyikapi perkembangan terorisme di Indonesia, Panglima TNI kembali menyatakan bahwa berbagai bentuk aksi terorisme juga berpotensi tumbuh subur di Indonesia.

“Landasan hukum yang menjerat teroris masih berbentuk pidana dan penindakan baru dapat dilakukan setelah aksi terorisme terjadi,” katanya.

Turut hadir pada acara tersebut di antaranya, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, Sekjen Kemhan, Kasum TNI, Irjen TNI, Rektor Unhan, Kepala Lembaga Sandi Negara dan Direktur ASABRI.(fri/jpnn)


Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan masalah narkoba sudah menjadi ancaman baru bagi kelangsungan suatu bangsa di seluruh dunia.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News