Panwaslu Gagal OTT Bagi – bagi Uang Rp 1 M di Hotel, Begini Ceritanya

Panwaslu Gagal OTT Bagi – bagi Uang Rp 1 M di Hotel, Begini Ceritanya
Politik uang, serangan fajar. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANJARMASIN - Bawaslu Kalimantan Selatan mengendus acara bagi-bagi uang untuk serangan fajar jelang pemungutan suara Pemilu 209 di Banjarmasin, Minggu (14/4) sore.

Ceritanya, sekitar jam 4 sore, telepon Ketua Panwaslu Kecamatan Banjarmasin Utara, Rozy Maulana berdering.

"Saya disuruh merapat. Bawaslu provinsi menerima informasi bakal ada pembagian uang sebesar Rp1 miliar di sebuah hotel di Jalan Hasan Basry," ujarnya.

Dalam hitungan menit, rencana operasi tangkap tangan disusun. Namun, setiba di lokasi, Rozy menyadari mereka sudah terlambat. Suasana hotel berbintang satu itu sepi. "Padahal sudah buru-buru," imbuhnya.

BACA JUGA: Ustaz Abdul Somad Dukung Prabowo Picu Polemik, Ini Pendapat 5 Tokoh

Panwaslu kemudian menyamar menjadi orang partai. Guna mengorek informasi dari resepsionis dan satpam hotel. "Katanya tadi malam memang ada pengurus partai dari kabupaten tetangga yang menyewa aula hotel. Pesertanya sekitar 150 orang. Acara tertutup," tambahnya.

Menghindari kecurigaan pengelola dan penghuni hotel, tim pun menarik diri. Menyisakan seorang polisi berpakaian preman untuk mengawasi area itu.

Sejak masa tenang dimulai, Bawaslu justru tak bisa tenang. Inilah hari-hari yang paling rawan dengan serangan fajar. "Kawan-kawan sampai membawa kasur untuk menginap di kantor," tukas Rozy tergelak.

Bawaslu melalui Panwaslu nyaris memergoki acara bagi-bagi duit untuk serangan fajar sebesar Rp 1 milira di sebuah hotel di Banjarmasin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News