Parah! Penjara Ini Hanya Sajikan Daging Babi selama Ramadan
jpnn.com, ALASKA - Hakim Federal Amerika Serikat memerintahkan penjara di Anchorage, Negara Bagian Alaska untuk menghentikan praktik intoleran terhadap narapidana muslim. Praktik yang dimaksud adalah secara sengaja memberikan makanan mengandung babi pada waktu berbuka puasa.
Dilansir dari AFP, Jumat (25/4), gugatan ini diajukan oleh The Council on American-Islamic Relations atau Dewan Persatuan Amerika-Islam (CAIR). Mereka menuding Anchorage Correctional Complex melanggar konstitusi yang melarang pemberian hukuman kejam dan tidak lazim.
Menurut pihak CAIR, pengadilan telah mengeluarkan putusan sela yang mewajibkan pihak penjara untuk menyediakan makanan layak, sesuai standar pemerintah.
"CAIR mendapati tingkat intoleransi terhadap muslim Amerika Serikat dan anggota kelompok minoritas lainnya, terus meningkat ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak Donald Trump terpilih sebagai presiden," tulis oraganisasi yang berbasis di Washington DC itu dalam pernyataan tertulisnya.
Selama bulan Ramadan, penjara di Anchorage hanya memberikan makanan dengan kandungan 1.100 kalori kepada napi yang berpuasa. Jumlah itu jauh dibawah stadar yang berlaku, yakni 2.500 kalori per hari. Parahnya lagi, makanan yang diberikan mengandung babi.
CAIR menilai tindakan tersebut bertentangan dengan undang-undang tentang perlakuan terhadap napi, serta melanggar amandemen pertama dan ke-14 Konstitusi Amerika Serikat.
Mereka menuntur pengadilan agar memerintahkan penjara menyediakan makanan dengan gizi layak dan perubahan kebijakan. CAIR juga menginginkan para napi yang jadi korban praktik intoleran tersebut mendapat ganti rugi. (AFP/iml/dil/jpnn)
Hakim Federal Amerika Serikat memerintahkan penjara di Anchorage, Negara Bagian Alaska untuk menghentikan praktik intoleran terhadap narapidana muslim
Redaktur & Reporter : Adil
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB