Parah Tingkat Tinggi, Anak Pengedar, Ibu Pengguna Sabu

Parah Tingkat Tinggi, Anak Pengedar, Ibu Pengguna Sabu
Ilustrasi borgol. Foto: AFP

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Pergaulan saat duduk di bangku SMK menyebabkan SE, 18, salah jalan. Dari pengguna sabu-sabu, remaja yang tinggal di Desa Bumisari, Natar, Lampung Selatan, ini beralih menjadi pengedar.

Ia akhirnya diamankan anggota Polsek Natar saat berada di kediamannya sekitar pukul 15.00 WIB Selasa (18/7). Polisi juga mengamankan ibu kandung SE, Sustini (37), dan rekannya AW (17), warga Natar.

Kapolsek Natar Kompol Eko Nugroho mengatakan, penangkapan dilakukan berdasar informasi masyarakat. Di mana, ada dugaan transaksi narkoba di Desa Bumisari.

”Kita melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan SE,” kata Ekoseperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group) kemarin (19/7).

Dalam penangkapan di kediaman SE tersebut, polisi menyita barang bukti 18 paket kecil sabu, 19 plastik klip sisa pakai sabu, serta plastik klip.

Di rumah tersebut, polisi juga menemukan Sustini dan AW. Keduanya ikut diamankan. Barang bukti yang disita adalah alat hisap sabu dan plastik berisi sabu sisa pakai. ”Dari hasil pemeriksaan urine, keduanya positif menggunakan narkoba. Mereka juga mengaku baru mengonsumsi sabu,” sebut dia.

Eko melanjutkan, dalam pemeriksaan, SE mengaku mengenal sabu sejak sekolah SMK di Medan, Sumatera Utara. Awalnya, ia ditawari rekan perempuannya. ”SE penasaran dan mencoba menggunakan sabu. Dia memang berasal dari keluarga broken home. Orang tuanya sudah bercerai. Dia di Medan tinggal bersama saudaranya,” urai Eko.

Setelah lulus SMK beberapa bulan lalu, ia kembali ke Lampung. Saat itu ia masih mengonsumsi sabu. Namun perbuatannya diketahui Sustini. Lantaran dimarahi, SE sempat berhenti. Ternyata ia semakin nekat dan menjadi pengedar.

Pergaulan saat duduk di bangku SMK menyebabkan SE, 18, salah jalan. Dari pengguna sabu-sabu, remaja yang tinggal di Desa Bumisari, Natar, Lampung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News