Pasien Peserta BPJS Ditolak di Kota Besar, Bagaimana yang di Pelosok?

 Pasien Peserta BPJS Ditolak di Kota Besar, Bagaimana yang di Pelosok?
Politikus Senior PAN Dradjad Wibowo, Hanafi Rais dan Saleh Partaonan Daulay mendatangi gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (5/6). Mereka memberikan klarifikasi terkait dugaan aliran dana ke Mantan Ketum PAN Amien Rais dalam Kasus Siti Fadilah. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyesalkan peristiwa meninggalnya bayi dalam kandungan Reny Wahyuni, 40 yang diduga karena terlambat mendapat pertolongan medis.

Pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu ditolak tujuh rumah sakit, termasuk RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat.

Saleh menyampaikan duka cita atas musibah yang menimpa istri dan anak Hery Kustanto itu.

Selain itu, Saleh menyayangkan kejadian yang menimpa Reny karena terjadi justru di kota besar di mana semestinya sarana kesehatan lebih banyak dan lebih baik dibandingkan di daerah-daerah pelosok tanah air.

"Apalagi, pemerintah sudah mencanangkan program UHC (universal health coverage) pada tahun 2019," kata Saleh kepada JPNN.com, Jumat (16/6).

Saleh mengatakan, harus disadari bahwa UHC itu bisa berhasil jika semua pihak menyukseskan program BPJS Kesehatan.

Bukan hanya kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta. Tapi, juga kesadaran penyedia dan penyelenggaran layanan kesehatan untuk memberikan pelayanan maksimal. Baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta.

"Terkait hal ini, kami akan menanyakan dan meminta pertanggungjawaban pemerintah," kata Saleh.

Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyesalkan peristiwa meninggalnya bayi dalam kandungan Reny Wahyuni, 40 yang diduga karena terlambat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News