PBB Minta Kematian Warga Palestina di Jerusalem Diselidiki
jpnn.com, JERUSALEM - Aksi kekerasan Israel yang mengakibatkan tiga warga Palestina tewas terus menuai kecaman dunia.
Sekjen PBB Antonio Guterres meminta kasus itu segera diselidiki.
Menurut Guterres, Kota Tua Jerusalem seharusnya menjadi tempat untuk merefleksi diri.
Bukannya tempat melakukan aksi kekerasan. Dia pun meminta kedua pihak menahan diri.
''PBB memahami masalah keamanan (yang dipermasalahkan Israel), tapi di sisi lain penting untuk mempertahankan status quo di area itu,'' ujar Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengutip pernyataan Guterres.
Berdasar kesepakatan status quo, pengelolaan area Haram Al Sharif -kompleks di Kota Tua Jerussalem yang di dalamnya terdapat Masjidilaqsa dan Dome of Rock- berada di tangan umat muslim.
Dalam hal ini, yang mengelola adalah pemerintah Jordania.
Kecaman serupa datang dari negara-negara Islam seperti Turki, Mesir, Qatar, Arab Saudi, serta Lebanon.
Aksi kekerasan Israel yang mengakibatkan tiga warga Palestina tewas terus menuai kecaman dunia.
- Israel Bantai Warga Palestina yang Menunggu Bantuan, Indonesia: Apa Ini Belum Cukup?
- Israel Terus Serang Palestina, ABI: Ini Kejahatan dari Banyak Kejahatan
- Di Webinar Internasional, Ketua Fraksi PKS DPR Dukung Palestina Merdeka
- Istri Anthony Than Diduga Pro Israel, Aksi Massa Serukan Boikot Grab Makin Meluas
- Ahmad Basarah Serukan Dunia Desak Israel Hentikan Agresi Terhadap Palestina
- Lawless Burgerbar Sumbangkan Keuntungan untuk Masyarakat Palestina