Pembobol Kartu Kredit Suka Main Game dan Putus Sekolah

Pembobol Kartu Kredit Suka Main Game dan Putus Sekolah
Hacker. Ilustrasi: Daily Telegraph/Alamy

jpnn.com, SURABAYA - Polisi kaget setelah menangkap pelaku Marshall Dimas Saputra dan Ferry Piscesa Dwi Cahya.

Awalnya, petugas tidak mengira bahwa pembobolan kartu kredit lintas negara itu diotaki pemuda yang tidak lulus SMP.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Harissandi menyatakan, sejak 2013, Dimas dan Ferry mulai terlibat carding.

Mereka berbelanja dengan menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain yang diperoleh secara ilegal. Saat itu mereka masih SMP. Mereka berjalan sendiri-sendiri dan tak saling mengenal.

Meski begitu, mereka saling tahu pola carding masing-masing. Begitu mengetahui banyak keuntungan yang didapat, mereka memutuskan berhenti sekolah. "Beda-beda. Putusnya pas kelas VIII dan kelas IX," katanya.

Nah, di dunia maya, Ferry dikenal sebagai pembobol kartu kredit warga Jepang. Alasannya, dia tergila-gila kartun dan kemajuan Negeri Matahari Terbit itu.

Beberapa barang yang dia koleksi memang menunjukkan hal tersebut. "Ada mainan robot-robotan Gundam, sikat gigi elektrik, dan Nintendo," jelasnya. Selama ini Ferry aktif di komunitas musik lokal di Malang.

Dimas terkenal sebagai rajanya tiket maskapai dan hotel. Harissandi menyebut, para pemain carding di area metropolis bisa jadi sangat mengenalnya.

Pelaku berbelanja dengan menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain yang diperoleh secara ilegal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News