Pembunuhan Massal, Kamar Mayat sampai tak Muat

Pembunuhan Massal, Kamar Mayat sampai tak Muat
DOKUMEN LANGKA: Suherman menunjukkan album foto tragedi pembantaian masal oleh Wirdjo di Banyuwangi tahun 1987. Foto: NIKLAAS ANDRIES/RADAR BANYUWANGI

Banyak jenazah korban yang tidak tertampung di tempat yang tersedia. Beberapa di antaranya bahkan ada yang terpaksa ditaruh di lantai kamar mayat.

“Saking banyaknya kamar mayat sampai tidak muat. Sampai ada mayat yang diletakkan di lantai,” ujar Rohadi, pensiunan petugas kamar mayat RSUD Blambangan saat ditemui di rumahnya kemarin.

Sementara itu di UGD, Suherman dan rekan medis lainnya bahu membahu menangani luka yang dialami pasien. Tidak hanya tim medis rumah sakit, aparat dari TNI dan Polri juga turut membantu korban dengan menjadi sukarelawan di UGD.

Mereka membantu mengevakuasi korban dari kendaraan menuju ruang tindakan di UGD.

Banyaknya korban tidak sebanding dengan jumlah petugas medis yang ada. Alhasil, puluhan korban yang ada tersebut membuat petugas harus bekerja keras.

Tidak hanya perawat, dokter pun turun gunung langsung dikerahkan untuk membantu menangani pasien di UGD. Beberapa perawat magang juga diterjunkan untuk turut membantu korban.

Dari sekitar 37 korban yang masuk UGD, 15 orang di antaranya meninggal dunia. Sisanya berhasil diselamatkan oleh tim medis yang ada di UGD RSUD Blambangan.

Kegiatan pertolongan medis ini pun membuat para petugas medis harus bekerja maraton mulai pukul 09.00 hingga pukul 13.00.

Aksi pembantaian yang dilakukan Wirdjo menjadi fenomenal di Banyuwangi, Jatim, tahun 1987 silam. Belasan nyawa melayang dan puluhan terluka dibabat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News