Pemerintah RI Tahan Diri
Jumat, 27 Agustus 2010 – 02:59 WIB
JAKARTA - Pemerintah RI masih menahan diri untuk tidak menanggapi komentar dari Menlu Malaysia Datuk Seri Anifah Aman yang menyatakan bahwa negara tersebut telah hilang kesabaran akibat pelemparan tinja ke Kedubes dan pembakaran bendera Malaysia. Pemerintah justru meminta para demonstran Indonesia untuk tidak melakukan kekerasan. Media-media di Malaysia, seperti The Star dan Malaysia Kini misalnya, menulis komentar Menlu Datuk Seri Anifah Aman yang menyatakan Malaysia telah kehilangan kesabaran. Pelemparan tinja ke Kedubes Malaysia dan pembakaran bendera dinilai akan merusak hubungan bilateral. "Kita sudah sampai pada titik di mana ini di luar kesabaran kita," kata Anifah.
"Saya tidak ingin menanggapi itu," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Djoko mempersilakan masyarakat melakukan demonstrasi memprotes Malaysia, asal dilakukan sesuai aturan. "Saya selalu sampaikan dari dulu, demo, melakukan aspirasi, diberikan ruang dan kesempatan. Tetapi yang tidak melanggar aturan. Itu saja kuncinya. Terjemahkan sendiri itu," ujar Djoko.
Ia juga membantah pemerintah terlalu lembut dalam menghadapi Malaysia. Ia mengatakan, pernyataan Menlu Marty Natalegawa sudah tegas dan jelas seperti diungkapkan dalam rapat dengan Komisi I DPR. "Jawabannya Pak Marty itu tidak lembut, keras memang," kata Djoko.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah RI masih menahan diri untuk tidak menanggapi komentar dari Menlu Malaysia Datuk Seri Anifah Aman yang menyatakan bahwa negara
BERITA TERKAIT
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia