Pemerintah Terbitkan Surat Berharga Tanpa Masa Pelunasan

Pemerintah Terbitkan Surat Berharga Tanpa Masa Pelunasan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pembiayaan infrastruktur berbasis ekuitas menjadi andalan pemerintah.

Sebab, pembangunan proyek infrastruktur tak dapat dilakukan secara masif bila hanya mengandalkan dana APBN.

Pada kuartal ketiga ini, Kementerian PPN/Bappenas menargetkan skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) mampu mencapai Rp 10 triliun.

Dana tersebut akan diprioritaskan untuk tiga sektor, yakni energi, bandar udara, dan jalan tol.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menuturkan, skema PINA serta kerja sama pemerintah dan badan usaha (public-private partnerships) mampu memenuhi kebutuhan anggaran proyek.

Langkah itu sekaligus memperkuat ekuitas BUMN tanpa penyertaan modal negara.

Ketiga proyek yang akan dibiayai dengan creative financing adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, dengan total nilai proyek Rp 2,1 triliun.

Sebagian dana dipenuhi dengan penerbitan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) senilai Rp 950 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News