Pemilu di Ibukota PNG Ditunda Karena Petugas TPS Mogok
Pemungutan suara di ibukota Papua Nugini, Port Moresby ditunda setelah petugas TPS bagi pemilihan umum negeri tersebut melakukan pemogokan.
Komisi Pemilihan Umum PNG mengatakan pemungutan suara ditunda sampai hari Jumat, karena para petugas TPS tidak dibayar untuk tugas 'berkemah'.
TPS dalam pemilihan umum nasional ini sudah dibuka sejak pekan lalu dengan proses pemungutan suara akan berlangsung selama dua pekan.
Namun proses pemungutan suara ini ada yang tertunda, dan juga mengalami gangguan sejak Sabtu lalu, dan pemungutan suara di provinsi yang berada di dataran tinggi (highlands) dimulai hari Selasa (27/6/2017).
Para pemantau pemilu mengatakan adanya berbagai gangguan di beberapa tempat, dengan masalah daftar pemilih dan juga pembagian surat suara.
Ribuan tentara dan polisi sudah dikerahkan ke daerah-daerah yang paling rawan gangguan, di provinsi di dataran tinggi, dimana warga setempat yang marah mengatakan para petugas TPS tidak adill dan daftar pemilih tidak akurat.
"Saya yakin bahwa kami akan bisa menangani pemilu dan menyampaikan hasil pemilu dengan aman dan bebas,." kata Michael Welly seorang pejabat polisi senior PNG.
Banyak pemilih sudah memperkirakan adanya campur tangan dari para calon dalam proses pemilu, dan sudah mengancam akan melakukan tindak kekeasan bila mereka merasa pemilu tidak berjalan adil.
Pemungutan suara di ibukota Papua Nugini, Port Moresby ditunda setelah petugas TPS bagi pemilihan umum negeri tersebut melakukan pemogokan.
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang
- Dunia Hari Ini: Helikopter ini Mengirimkan Pesan dari Mars ke Bumi
- Wombat Tertua di Dunia Berulang Tahun yang ke-35