Pemkot Surabaya Menagih Janji Menhub Soal Proyek Trem

Pemkot Surabaya Menagih Janji Menhub Soal Proyek Trem
TAK TERAWAT: Bangunan milik PT KAI di Joyoboyo yang bakal difungsikan kembali sebagai depo trem. Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kepala Badan Perencanaan Kota (Bapeko) Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, Agus Imam Son Haji kini menanti realisasi dari janji Kementerian Perhubungan soal pembangunan trem.

Menurutnya, Pemkot Surabaya pembangunan trem yang merupakan angkutan masal sudah sangat mendesak. Alasannya, angkuta masal menjadi solusi mengatasi kepadatan lalu lintas di Kota Surabaya.

Agus mengatakan, janji tersebut sudah diucapkan Menteri Perhubungan (Mehbub) saat melakukan kunjungan kerja di Stasiun Gubeng beberapa waktu lalu.

"Jika realisasi pembangunan trem bakal dilakukan pada tahun 2017," kata Agus seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (19/5).

Ia menambahkan, dana pembangunan itu yang dialokasikan menggunakan APBN. "Jadi sudah menjadi hak pemerintah kota untuk menagih." tegasnya.

Pemkot Surabaya, lanjut Agus, sebenarnya sudah berkunjung ke Ditjen Perhubungan Darat. Namun, jawabannya adalah kalau keuangan negara sedang berat untuk bernapas. "Tapi tetap diusahakan," kata Agus.

Agus menambahkan, dalam proyek tersebut, pemerintah telah menganggarkan dana Rp 100 milar dalam APBN. "Dana itu cukup untuk pembangunan depo saja. Sedangkan dana keseluruhan untuk pembangunan trem di kisaran triliun rupiah," ungkapnya.

Saat ini, Pemkot Surabaya tidak memiliki dana, meskipun pembangunan trem ditanggung renteng pembiayaannya menggunakan dana APBD. "Kondisi ini membuat pembangunan trem di Surabaya semakin tidak jelas kapan realisasinya," ujar Agus. (jar/no)


Kepala Badan Perencanaan Kota (Bapeko) Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, Agus Imam Son Haji kini menanti realisasi dari janji Kementerian Perhubungan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News