Pendiaman tak Menyesal Bunuh Abangnya: Dendamku sudah Berkarat

Pendiaman tak Menyesal Bunuh Abangnya: Dendamku sudah Berkarat
Tersangka pembunuh abang di Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, Simalungun. foto : metrosiantar/JPG

jpnn.com, SIMALUNGUN - Pendiaman Damanik, 43, pelaku pembunuhan abang kandung sendiri, Saudin Damanik, 63, mengaku tak menyesal atas perbuatan sadisnya.

Warga Dusun Marjandi Dolog, Nagori Silau Huluan, Kecamatan Raya, Simalungun, mengaku puas dendamnya terbalaskan.

Menurut ayah dari enam anak tersebut, selama ini dia memang sudah menyimpan dendam terhadap korban.

“Aku tidak menyesal! Dendamku sudah berkarat, jadi aku tidak menyesal,” ujar Pendiaman seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini.

Dia menambahkan, selama ini korban memang kerap menghina istrinya dengan perkataan yang tidak pantas.

“Dia sudah terlalu sering menghina istriku, menyebutnya lon***. Sebelumnya kami sudah pernah didamaikan personel Polsek Raya dan warga kampung karena perselisihan antara abang dan adik.

Menurut Pendiaman, perselisihan di antara mereka bahkan sudah tiga kali terjadi. “Sudah tiga kalilah. Tapi tetap saja dia mengejek istriku,” tukasnya.

Sementara itu, Rabu (26/4) sekira pukul 07.00 WIB, jenazah Saudin Damanik diautopsi di Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Autopsi berlangsung hingga pukul 10.30 WIB. Setelah proses otopsi, oleh keluarganya, jenazah Saudin dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Pendiaman Damanik, 43, pelaku pembunuhan abang kandung sendiri, Saudin Damanik, 63, mengaku tak menyesal atas perbuatan sadisnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News