Penembakan 19 Tahun Lalu Jadi Inspirasi Pelaku Teror Kerch

Penembakan 19 Tahun Lalu Jadi Inspirasi Pelaku Teror Kerch
Bom di Kampus Politeknik Cerch, Crimea, menewaskan 18 orang. Foto: Reuters

jpnn.com, MOSKOW - Investigasi Rusia terhadap aksi teror di Politeknik Kerch, Crimea, berlanjut. Kemarin, Kamis (18/10) pihak berwajib menjelaskan bahwa Vladislav Roslyakov tidak hanya meledakkan bom di kampusnya. Tapi, dia juga memberondongkan peluru dengan membabi buta ke arah teman-temannya.

Russia Today melaporkan bahwa aksi Roslyakov itu sangat mirip dengan teror di SMA Columbine, Negara Bagian Colorado, AS, pada 1999. Terutama, penggunaan bom sebagai pengalih perhatian.

"Pelaku dalam dua peristiwa itu sama-sama menembaki siswa dan guru sebelum bunuh diri." Demikian bunyi laporan media pro pemerintah itu.

Seperti di Negeri Paman Sam, di Rusia pun aksi penembakan di sekolah kerap terjadi. Namun, jarang yang sampai timbul korban jiwa.

Karena itu, drama penyanderaan dan penembakan di Beslan yang merenggut 330 nyawa menjadi salah satu aksi teror Rusia yang mendunia. Demikian juga aksi terbaru di Kerch pada Rabu (17/10).

"Insiden ini tak ada bedanya dengan yang terjadi di Beslan," ujar Direktur Politeknik Kerch Olga Grebennikova.

Dia berharap aparat bisa segera menuntaskan penyelidikan. Sebab, sebelum semuanya terungkap dengan pasti, penghuni kampus akan terus dilanda rasa takut. Lebih-lebih, sekitar 50 korban luka yang sekaligus adalah saksi kejadian.

Penyelidikan awal menyebut Roslyakov terinspirasi aksi penembakan Columbine. Pemuda 18 tahun yang lantas bunuh diri setelah beraksi itu mengantongi izin kepemilikan senjata. Artinya, dia membeli senjata secara legal. Bahkan, dia juga punya izin berburu dari pihak berwenang.

Investigasi Rusia terhadap aksi teror di Politeknik Kerch, Crimea, berlanjut. Aksi itu disebut sangat mirip dengan teror di SMA Columbine, Amerika Serikat

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News