Penerimaan Migas Anjlok, Tak Sampai Rp 100 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Penerimaan di sektor migas terdampak jebloknya harga minyak dunia.
Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani mengungkapkan, penurunan tersebut tercatat sejak 2012 hingga kini.
Pada rentang 2012–2014, sektor migas bisa memberikan kontribusi penerimaan negara hingga lebih dari Rp 300 triliun tiap tahun.
”Tapi semakin ke sini semakin turun. Bahkan, tahun lalu penerimaannya tidak sampai menyentuh Rp 100 triliun, hanya di kisaran Rp 80 triliun sampai Rp 90 triliun,’’ ujarnya di Energy Building, Jakarta, Jumat (24/3).
Selama ini, sektor migas dipercaya sebagai salah satu tumpuan penggerak ekonomi nasional.
Dengan terjun bebasnya penerimaan di sektor tersebut, tekanan pada APBN pun tak terhindarkan.
”Padahal, tiap tahun belanja itu selalu naik,’’ imbuhnya.
Dia menambahkan, fluktuasi harga minyak tidak hanya memukul Indonesia.
Penerimaan di sektor migas terdampak jebloknya harga minyak dunia.
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
- Laba Bersih PT Rukun Raharja Melejit Capai Rp427,8 Miliar
- Mantap! Pertamina jadi Kontributor 68 Persen Produksi Minyak Mentah di Indonesia
- Dukung Ketahanan Energi, Bea Cukai Medan Berikan Fasilitas Fiskal Kepada PT PDSI
- Lampaui Target Eksplorasi, PHE tak Boleh Kalah dari Asing
- Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023, Laba Bersih Tumbuh 33 Persen