Pengakuan Mengejutkan Siswa SD Diduga Dibegitukan Nenek 10 Kali

Pengakuan Mengejutkan Siswa SD Diduga Dibegitukan Nenek 10 Kali
Ar, 13, (tengah) pelajar kelas V SD di Kota Palembang kemarin (18/7)memenuhi panggilan pemeriksaan oleh PPA Satreskrim Polresta Palembang. FOTO: BUDIMAN/SUMATERA EKSPRES

jpnn.com, PALEMBANG - Penyidik Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polresta Palembang, Sumsel, mengorek keterangan dari mulut Ar, 13, kemarin (18/7).

Dia merupakan siswa kelas V SD yang diduga menjadi korban aksi pencabulan yang dilakukan oleh Nj, nenek berusia 61 tahun.

Ar datang ke Polresta Palembang tak sendirian. Tapi didampingi ibu, bibi, dan pamannya, serta seorang pendamping dari Rumah Perlindungan Sosial Anak Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel. Sepanjang pemeriksaan, anak baru gede (ABG) itu lebih banyak menundukkan kepalanya.

Pengakuannya seakan mementahkan bantahan sang nenek dua hari lalu. Ar dengan gamblang menceritakan kejadian terakhir yang ia alami di rumah terlapor.

“Aku disuruhnya berbaring, Pak. Celana aku dibuka, terus itu aku dimain-mainkannya,” kata korban kepada penyidik.

Setelah itu, ucap Ar, sang nenek pun menaiki tubuhnya yang masih tidur terlentang. “Tidak sampai sekitar lima menit,” tambahnya. Setiap kali usai kejadian itu, Ar lalu mendapat uang Rp15 ribu dari Nj.

Kejadian itu terulang sampai 10 kali karena korban diancam. Bahkan yang terakhir kali, karena tidak mau menuruti kemauan Nj, Ar mengaku akan dibunuh.

Korban juga mengatakan, terlapor pernah cerita kalau ada korban lain selain dirinya. “Katanya selain aku ada anak lain yang diajaknya dan dijadikan anak angkat,” tutur korban.

Penyidik Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polresta Palembang, Sumsel, mengorek keterangan dari mulut Ar, 13, kemarin (18/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News