Pengamat: Penyerangan Pastor di Medan Bukan Di-setting Aparat

Pengamat: Penyerangan Pastor di Medan Bukan Di-setting Aparat
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA – Pengamat terorisme Wawan Purwanto berpendapat bahwa pelaku penyerangan pastor dan rencana peledakan bom di Medan minggu lalu dilakukan oleh ione wolf. Aksi terorisme model ini semakin sering dijumpai dan pemerintah diminta untuk proaktif menanggulanginya.

“ Saya yakin, penyerangan IAH ke pastor dengan membawa perangkat bahan peledak itu adalah inisiatifnya yang terinspirasi dunia internet, bukan di-setting aparat. Buat apa aparat men-setting kejadian itu,” kata Wawan, Jumat (2/8).

Hal itu diungkapkan untuk menanggapi berbagai pemberitaan yang sengaja ditiupkan oleh beberapa pihak soal keterlibatan aparat dalam peristiwa tersebut.

Menurut Wawan, IAH masuk pada katagori lone wolf yaitu pelaku sebagai pemain tunggal.

“Saya yakin dia belajar dari internet dan dia mengumpulkan bahan, dan belajar merakit. Memang tidak menutup kemungkinan dia berhubungan dengan orang lain yang men’drive’  dia,” katanya.

Menurutnya, pihak ketiga itulah yang memicu IAH yang masih belia unntuk melakukan penyerangan kepada pastor. Wawan mengingatkan bahwa dalam keseharian, IAH menunjukkan hal yang aneh.

“Dari sikap-sikapnya sehari-hari, dia sudah menunjukkan keanehan-keanehan. Misalnya dia bersalaman dengan orang lain dengan memakai sarung tangan dan tidak mau bersentuhan langsung. Belum lagi dalam kehidupan sehari-hari, dia menunjukkan keanehan,” kata Wawan.

Pada pendalaman pihak kepolisian yang dilakukan terhadap IAH dan beberapa saksi, pelaku memang menunjukkan banyak keanehan dalam kepribadiannya. Semisal seringnya mengurung diri di kamar.

JAKARTA – Pengamat terorisme Wawan Purwanto berpendapat bahwa pelaku penyerangan pastor dan rencana peledakan bom di Medan minggu lalu dilakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News