Pengelolaan Dana Desa Disorot, Banyak Kades Mulai Stres

Pengelolaan Dana Desa Disorot, Banyak Kades Mulai Stres
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Beberapa kepala desa dilaporkan telah melakukan penyelewengan dana desa. Hal ini berdampak pada kades lain. Mereka mulai stress.

”Beberapa hari terakhir ini mental kades sempat turun, karena ada kades yang jadi tersangka dan kades yang dicurigai korupsi,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemkab Kotim, Kalteng, Redy Setiawan, seperti diberitakan Radar Sampit (Jawa Pos Group).

Redy menuturkan, aparatur desa harus terbiasa jadi perhatian aparat penegak hukum. Besarnya anggaran untuk desa, baik dari APBN maupun APBD, harus bisa dikelola dengan baik.

Di sisi lain, adanya miskomunikasi dalam memahami aturan antara kades dan BPD juga bisa menjadi persoalan serius.

”Hal itu jadi tugas dan beban bagi pemerintahan desa. Saat ini ada 79 pemerintah desa sedang transisi dan dijabat oleh Pj. Sementara itu, BPD yang ada merupakan orang lama dan sebagian kurang begitu mamahami regulasi mengenai dana desa,” katanya.

Hal semacam itulah yang kadang bisa memicu pelaporan dari BPD. Menurut Redy, hal demikian tidak bisa juga disalahkan.

Alangkah baiknya dilakukan pembinaan agar masalah tersebut bisa diselesaikan. Namun, jika memang tidak ada iktikad baik menyelesaikannya, bisa dilempar ke penegak hukum.

”Makanya saya perintahkan untuk kita maksimalkan TP4D (Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah). Pemerintah daerah bersyukur ada hal semacam ini. Pembangunan harus kita kawal dan berjalan dengan lancar,” kata dia.

Beberapa kepala desa dilaporkan telah melakukan penyelewengan dana desa. Hal ini berdampak pada kades lain. Mereka mulai stress.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News