Pengusaha Ritel Optimistis THR Dorong Konsumsi

Pengusaha Ritel Optimistis THR Dorong Konsumsi
Pusat perbelanjaan mulai ramai pengunjung. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pelaku industri ritel cukup optimistis bahwa aliran dana Tunjangan Hari Raya (THR) mampu mendorong konsumsi dan daya beli pada pertengahan tahun ini. Konsumsi selama bulan Ramadan menyumbangkan kurang lebih 40 sampai 50 persen terhadap kinerja ritel selama satu tahun.

Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia sekaligus Managing Director Sogo Indonesia Handaka Santosa mengungkapkan bahwa aliran dana langsung seperti THR, bantuan langsung tunai, dan sebagainya, menjadi peluang yang baik bagi industri ritel. Sebab, dana tersebut umumnya digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dengan berbelanja.

”Penjualan pada bulan Ramadan itu bisa berkontribusi 40-50 persen, jadi ini momentum dan tidak boleh terlewatkan. Dibandingkan tahun lalu, mungkin Ramadan tahun ini bisa 15 persen lebih tinggi,” ujar Handaka.

Handaka membeberkan bahwa peningkatan industri ritel merupakan tren yang baik dan diusahakan semua pihak. Sebab, kenaikan industri ritel akan berdampak pada industri lainnya.

”Yang perlu kita tahu bahwa adalah saat permintaan ritel naik, order ke industri juga meningkat. Tenaga kerja juga akan naik. Kaitannya sangat bagus untuk ekonomi,” urai Handaka.

Kategori fashion disebut sebagai kategori yang paling besar memberikan kontribusi penjualan di sektor ritel. Tradisi orang mencari baju baru, disebut Handakan, sebagai salah satu faktornya.

BACA JUGA: Berita Terbaru soal THR PNS, Asyiiiiik

”Dari situ penjualan kosmetik juga naik, lalu home furniture, karena saat lebaran suka untuk memperbarui pernak–pernik di rumah,” tambah Handaka.

Dana THR (tunjangan hari raya) diyakini akan digunakan masyarakat untuk berbelanja, mulai fashion yakni baju baru, kosmetik, furniture.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News