Penjelasan Burhanuddin Terkait Elektabilitas Prabowo - Sandi Naik, Jokowi - Ma’ruf Turun

Penjelasan Burhanuddin Terkait Elektabilitas Prabowo - Sandi Naik, Jokowi - Ma’ruf Turun
Jokowi dan Prabowo Subianto saat Debat Capres Minggu (17/2) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai wajar tren elektabilitas pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno alias Prabowo - Sandi lebih kuat dibandingkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dari waktu ke waktu.

Menurut dia, Prabowo tidak banyak tampil ke publik sebelum survei dilakukan. Setelah resmi menjadi capres, nama Prabowo terus mendapat sorotan masyarakat sehingga tren elektabilitas menguat.

"Jadi, sebelum pemilu, waktu itu kan penetapan sekitar September, taruh 30 persen itu, karena selama 4 tahun kan Pak Prabowo enggak kampanye," kata Burhanuddin ditemui di Jakarta, Rabu (3/4).

BACA JUGA: Prabowo Unggul di Banten, Jabar & DKI, tetapi Jokowi Belum Tertandingi

Selain itu, kata dia, sosok Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Prabowo, memberi efek penguatan elektabilitas. Terlebih, Sandiaga rutin kampanye sejak resmi mendampingi Prabowo.

"Mungkin karena efek mobilisasi, efek Sandiaga, itu kan harus dimasukkan variabel," ucap dia.

Burhanuddin menyadari, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf juga menguat meskipun tidak besar. Menurut dia, kecilnya penguatan elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 karena kurang maksimal menarik hari pemilih asal Sumatra.

"Khusus buat Pak Jokowi, kenapa naiknya landai, ini ada penjelasannya. Paling penting itu di Sumatra, Pak Jokowi itu trennya turun dibanding pemilu 2014," pungkas dia.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai wajar tren elektabilitas pasangan Prabowo - Sandi lebih kuat dibandingkan JOkowi - Ma'ruf dari waktu ke waktu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News