Pensiun Dini untuk Singkirkan PNS tak Produktif
Sabtu, 09 Juli 2011 – 04:32 WIB
JAKARTA -- Guru Besar Admistrasi Negara Universitas Indonesia (UI), Eko Prasojo menyatakan persetujuannya terhadap gagasan pemerintah untuk menawarkan pensiun dini bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menurutnya, dengan pensiun dini, maka para PNS tua yang sudah tidak produktif, bisa diganti dengan CPNS hasil rekrutmen, yang diharapkan lebih produktif.
"Pensiun dini menurut saya bisa dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi beban PNS yang tidak produktif dan menggantinya dengan PNS yang berkualitas," ujar Eko Prasojo kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/7).
Langkah ini penting, lanjutnya, karena sorotan masyarakat terhadap PNS yang utama adalah menyangkut kinerjanya yang tidak produktif. Sebenarnya, kata dia, jumlah PNS masih kecil dibanding jumlah penduduk Indonesia yang harus dilayani. Saat ini, jumlah PNS sekitar 4,7 juta. Sedangkan jumlah penduduk menurut survey BPS terakhir adalah 240 juta.
Hal ini berarti rasio PNS dibanding jumlah penduduk hanya 1,95 persen. "Jumlah ini sebenarnya masih sangat sedikit untuk memberikan pelayanan publik. Akan tetapi dengan kualitas dan kerusakan moral yang ada, jumlah PNS yang sedikit malah dirasakan memberatkan masyarakat," terangnya.
JAKARTA -- Guru Besar Admistrasi Negara Universitas Indonesia (UI), Eko Prasojo menyatakan persetujuannya terhadap gagasan pemerintah untuk menawarkan
BERITA TERKAIT
- Haedar Sebut Penerimaan Putusan Sengketa Pilpres 2024 Mencerminkan Kenegarawanan
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- Tyas Fatoni Lantik Triana Sandi Fahlepi Sebagai Pj Ketua TP PKK Muba
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia
- World Public Relations Forum 2024 jadi Sarana Meningkatkan Peran Humas Global