People Power di Mata Warga Jakarta Pasca Pengumuman KPU

People Power di Mata Warga Jakarta Pasca Pengumuman KPU
Penjagaan di depan gedung KPU, Jakarta. (ABC; David Lipson)

Wacana people power untuk tanggapi hasil Pemilu Indonesia 2019 santer terdengar sejak dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, akhir Maret lalu. Ancaman menduduki Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga beredar di tengah tuduhan kecurangan Pemilu.

Poin utama:

  • Aksi people power terkait tuduhan kecurangan Pemilu pertama kali dilontarkan Amien Rais
  • Warga Jakarta tanggapi beragam rencana demo besar-besaran 22 Mei
  • Polisi benarkan ada indikasi tindakan anarkis dalam rencana demo protes hasil Pemilu

 

Dalam acara Apel Siaga Umat 313 di Jakarta Pusat, Amien Rais sempat mengancam akan menggerakkan massa bila terjadi kecurangan Pemilu.

Saat itu, Amien menjamin aksi people power yang digagasnya tidak akan diwarnai kekerasan atau kerusuhan bila nantinya massa memprotes keputusan KPU.

Politikus asal Yogyakarta ini menjanjikan aksi people power-nya bebas dari kemungkinan mengerikan itu, termasuk kemungkinan pertumpahan darah seperti kala reformasi 98.

Pernyataan Amien tersebut segera menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.

Kini, pasangan calon 02 yang didukung Amien telah dinyatakan kalah oleh KPU.

Namun, ancaman people power dan unjuk rasa besar-besaran pada tanggal 21-22 Mei bahkan telah beredar luas di media sosial sejak sebelum pengumuman (21/5/2019) dini hari itu.

Wacana people power untuk tanggapi hasil Pemilu Indonesia 2019 santer terdengar sejak dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, akhir Maret lalu. Ancaman menduduki Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News