Perbandingan Rapor dan Hasil Unas Tidak Sistem Persentase

Perbandingan Rapor dan Hasil Unas Tidak Sistem Persentase
Perbandingan Rapor dan Hasil Unas Tidak Sistem Persentase

jpnn.com - JAKARTA - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) belum kompak terkiat pengawinan nilai rapor dan hasil ujian nasional (unas) untuk kelulusan SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) 2014. Dalam pertemuan sejumlah rektor di Jogjakarta akhir pekan lalu, belum ada keputusan bulat soal posisi nilai unas dalam kelusan masuk PTN.

 

Sebelumnya berhembus kabar bahwa pertemuan rektor PTN di Jogjakarta itu untuk membahas posisi nilai unas sebagai pertimbangan kelulusan SNMPTN 2014 nanti. Tetapi Rektor Institut Teknolgi Bandung (ITB) Akhmaloka yang mengiktui acara itu mengatakan, pertemuan belum mengarah pada penetapan posisi hasil unas.
 
"Sesuai dengan arahan Mendikbud (Mohammad Nuh, red), silahkan masing-masing PTN menggunakan nilai hasil unas untuk penetapan kelulusan SNMPTN," ujar Akhmaloka kemarin.

Dia menegaskan sampai saat ini masing-masing PTN memiliki ancang-ancang sistem sendiri-sendiri untuk menggunakan nilai rapor itu.
 
Akhmaloka mencontohkan, di ITB kemungkinan akan menggunakan nilai unas sebagai saringan awal calon mahasiswa yang bakal diterima di kampus itu. "Misalnya, kita hanya menerima pelamar SNMPTN yang mendapatkan minimal rata-rata nilai unas 8. Berarti yang tidak sampai rata-rata itu akan gugur otomatis," paparnya.
 
Dengan sistem tersebut, Akhmaloka mengatakan jumlah pelamar yang memenuhi ambang batas bisa lebih besar ketimbang daya tampung mahasiswa baru. "Sebab seperti tahun-tahun sebelumnya, nilai unas itu bagus-bagus. Nilainya banyak yang sembilan-sembilan," kata dia.
 
Untuk itu sistem tadi membutuhkan saringan tambahan. Nah saringan ini bisa menggunakan peringkat rekam jejak (track record) alumni sekolah bersangkutan. Atau juga melihat indeks hasil unas untuk daerah-daerah tertentu. Menurut Akhmaloka, indeks nilai sembilan hasil unas di daerah A belum tentu sama dengan daerah B.
 
Sementara posisi nilai rapor dipakai untuk mengetahui rekam jejak selama siswa itu sekolah di jenjang pendidikan menengah (SMA/sederajat). "Kami di ITB ingin mendapatkan mahasiswa yang konsisten berprestasi mulai dari semester awal hingga akhir," paparnya.
 
Melalui skema tadi, Akhmaloka menuturkan penggabungan nilai rapor, hasil unas, dan pretasi lainnya dalam kelulusan SNMPTN tidak melalui pendekatan persentase. Misalnya masing-masing aspek itu berbobot 33,3 persen.
 
Akhmaloka mengatakan akhir pekan ini akan digelar lagi pertemuan para rektor yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Bandung. Dalam pertemuan itu, juga belum disebutkan apakah harus memutuskan kesepakatan teknis penggunaan nilai uans dalam kelulusan SNMPTN 2014 nanti.
 
Untuk diketahui, penetapan kelulusan SNMPTN 2013 sejatinya sudah mempertimbangkan hasil unas. Tetapi yang digunakan adalah kelulusan unas saja. Artinya yang dilihat oleh panitia SNMPTN 2013 adalah, siswa pelamar lulus unas atau tidak. Belum menjadikan nilai unas sebagai pertimbangan kelulusan SNMPTN. (wan)


JAKARTA - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) belum kompak terkiat pengawinan nilai rapor dan hasil ujian nasional (unas) untuk kelulusan SNMPTN (seleksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News