Persib dan Persebaya Kena Denda Paling Besar

Persib dan Persebaya Kena Denda Paling Besar
Flare menyala dari kerumunan Bobotoh Persib, saat mendukung timnya di Stadion GBLA Bandung, 15 April lalu. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Suporter klub yang melemparkan botol ke dalam lapangan, menyalakan flare, bom asap, ataupun petasan, hendaknya berpikir dua kali sebelum melakukan aksi-aksinya lagi.

Hal tersebut menyusul munculnya keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang memberikan sanksi kepada klub-klub dan pemain yang melanggar per Sabtu (29/4).

Komdis telah menggelar sidang untuk penegakan disiplin di kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2017. Rapat yang berlangsung di kantor PSSI, Gran Rubina Kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta, Jumat (28/4) berlangsung tertutup.

Ketua Komdis, Asep Edwin, lalu ada Wakil Ketua Husin Umar, dan para anggota yakni Yusuf Bachtiar, Dwi Irianto, Eko Hendro Prasetyo hadir dalam sidang tersebut.

Selain menghukum Persib dengan denda Rp 20 juta karena ada yang menyalakan flare, klub lain juga ada yang didenda dengan nilai lebih kecil.

Bukan hanya klub, pemain yang tak sportif pun seperti Ferdinand Sinaga yang sengaja memukul pemain lain, mendapatkan sanksi larangan bertanding plus denda. (dkk/jpnn)

Berikut hasil sidang Komdis PSSI

- Ferdinand Sinaga (PSM) disanksi skorsing 4 pertandingan dan denda 10 juta (putusan sela). Karena memukul pemain Persela, Ivan Calos

Suporter klub yang melemparkan botol ke dalam lapangan, menyalakan flare, bom asap, ataupun petasan, hendaknya berpikir dua kali sebelum melakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News