Pesan Akademisi terkait Rencana Pindah Ibu Kota
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Bergulirnya lagi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ditanggapi sejumlah pihak.
Akademisi Prof Norsani Darlan mengatakan, kalau memang rencana tersebut terwujud, maka pasti ada dampak sosial positif dan negatif.
"Saya kira positifnya karena Kota Palangka Raya jumlah penduduk belum padat dan lapangan kerja dapat terpenuhi," jelas Norsani kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group).
Jika rencana tersebut serius, lanjutnya, pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi, termasuk juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik sehingga masyarakat lokal tidak terpinggirkan.
"Pemerintah harus memberikan penyuluhan sejak dini agar masyarakat bisa menghadapi kemajuan nantinya," tegasnya.
Sementara praktisi hukum Hendry S Dalim menilai, kalau memang Ibukota Negara jadi dipindahkan ke Kota Palangka Raya, sudah pasti di kota ini akan muncul beragam sosial yang pelik.
"Kemajuan daerah biasanya diimbangi dengan naiknya angka kriminalitas. Jadi ini juga wajib diperhatikan kalau memang jadi dipindahkan," jelasnya.(alh)
Bergulirnya lagi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ditanggapi sejumlah pihak.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- PDIP Palangka Raya Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota 2024
- 298 PPPK Formasi 2023 Menerima SK, Hera Nugrahayu Sampaikan Pesan Penting
- Lapas Sampit Penuh, 25 Napi Dipindah ke Palangka Raya
- Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kahayan Palangka Raya
- Innalillahi, 5 Warga Tenggelam Akibat Banjir Kota Palangka Raya
- Banjir di Palangka Raya, 502 Warga Mengungsi, 2.613 Rumah Terendam