Pilih Djoko Dibanding JK

Marzuki: Isu Demokrat Capreskan Kalla Tak Benar

Pilih Djoko Dibanding JK
Pilih Djoko Dibanding JK
JAKARTA -  Betulkah Partai Demokrat serius membuka pintu capres bagi Jusuf Kalla? Pertanyaan ini masih menggantung karena di internal Demokrat sendiri  beda suara menanggapi pernyataan yang pertama kali dilontarkan Max Sopacua itu. Pengamat menilai, isu JK oleh Demokrat ini hanya untuk mengurangi dominasi isu pencapresan Ical. Terbukti, nama JK hanya diwacanakan individu-individu dalam partai, tapi di tingkat elit, belum tentu.

Pengamat politik Point Indonesia, Karel Harto Susteyo mengungkapkan, tidak mungkin Demokrat akan dengan senang hati dan mudahnya mencalonkan seorang kader Golkar. Meskipun yang dicalonkan adalah seorang JK yang popularitas dan elektabilitasnya diatas rata-rata, mereka justru akan lebih memilih mencalonkan kader internal yang memang pilihan SBY.

“Ada kesan nama JK ini dimainkan oleh Demokrat hanya untuk mengimbangi isu intrik pencapresan Ical dari Golkar yang seolah-olah menuai hambatan dari internalanya. Padahal ujung-ujungnya nanti Ical juga yang dimajukan. Kenapa dipilih JK, karena nama itulah yang popularitasnya melebihi capres Golkar lainnya,” ujar Karel kepada INDOPOS (JPNN Group), Senin (7/5).

Karel menjelaskan, Demokrat akan bisa dipastikan melirik kadernya sendiri seperti, Djoko Suyanto, yang dianggap bisa menyaingi popularitas figur yang disebut-sebut untuk maju, seperti Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, serta Prabowo Subianto. Nama Jusuf Kalla sendiri menurut Haryadi, memang sangat populer sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), namun, kegagalan dalam pemilihan presiden 2009 lalu menjadi salah satu pertimbangan elite Partai Demokrat.

JAKARTA -  Betulkah Partai Demokrat serius membuka pintu capres bagi Jusuf Kalla? Pertanyaan ini masih menggantung karena di internal Demokrat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News