Polantas Dipukul Oknum TNI Hingga Bibir Terluka, Akhirnya…Alhamdulillah

Polantas Dipukul Oknum TNI Hingga Bibir Terluka, Akhirnya…Alhamdulillah
Pratu DK berpelukan dengan personel Polantas Bripka DI di Mapolda NTB, Kamis kemarin (20/7). Foto: Ali Ma’ shum/Radar Lombok/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Kasus pemukulan oleh Pratu DK anggota Batalyon Infantri (Yonif) 744 Kupang terhadap anggota Polantas Bripka DI di Simpang Lima Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (19/7), akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Damai, keduanya berpelukan. Alhamdulillah.

Perdamaian tercapai setelah aparat TNI dan Polda NTB bergerak cepat dengan menggelar pertemuan dan mediasi di Mapolda NTB.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakapolda NTB Kombes Pol Imam Margono, Komandan Korem (Danrem) 162/WB, Komandan Brigade Infantri (Danbrigif) 21 Komodo Kolonel Inf Andre Saputro, Kadenpom IX/2 Mataram Letkol CPM H Widodo, Kapolres Mataram AKBP Muhammad dan lainnya. Pertemuan tersebut juga digunakan untuk membahas insiden pemukulan tersebut.

“Kami datang kesini langsung untuk bersilaturahmi agar kejadian pemukulan ini tidak berimbas kepada anggota TNI maupun Polri yang lainnya,” ujar Danrem 162/WB Farid Makruf kepada wartawan usai pertemuan di Mapolda NTB, Kamis kemarin (20/7).

Danbrigif 21 Komodo Kolonel Andre Saputro mengatakan, atas perintah pimpinan langsung dirinya datang ke NTB untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Utamanya untuk melakukan silaturahmi kepada Polri di Polda NTB. “Apa yang dilakukan oleh Pratu DK adalah pelanggaran prajurit,’ ’ katanya.

Pelangggaran ini kata dia, karena pada saat pemukulan, Pratu DK sedang cuti untuk menjenguk orangtuanya di Lombok. Kesalahan fatal lainnya adalah melanggar lalu lintas.

“Itu adalah pelanggaran yang buruk bagi kami sendiri. Saat ini dia sudah diamankan di Denpom Mataram. Kami atas nama pribadi dan satuan mengakui dia itu prajurit kami di Brigif 21 Komodo. Kami juga bersilaturahmi dan meminta maaf serta keikhlasan dari pimpinan Polda NTB maupun Korem 162 atas kenakalan prajurit kami,” katanya.

Pratu DK akan dibawa langsung ke Kupang. Akibat perbuatannya, akan dijatuhi hukuman sesuai dengan norma dan ketentuan yang ada di satuannya.

Kasus pemukulan oleh Pratu DK anggota Batalyon Infantri (Yonif) 744 Kupang terhadap anggota Polantas Bripka DI di Simpang Lima Ampenan, Mataram,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News