Polisi Cek Kemungkinan Penyerang Ulama Disuntik Zat Kimia

Polisi Cek Kemungkinan Penyerang Ulama Disuntik Zat Kimia
Ilustrasi Foto: dok.JPG

jpnn.com, JAKARTA - Menyikapi isu penyerangan ulama yang viral belakangan ini, Polri membentuk Satgas Nusantara.

Satgas ini mengupas tuntas isu yang merebak di tahun politik ini.

Tim ini dipimpin Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Ekonomi, Irjen Gatot Pramono Eddy dan disebar ke seluruh Indonesia.

"Kami koordinasi di polda dan satuan polres terkait isu penyerangan ulama yang dilakukan oleh orang diduga yang mengalami gangguan kejiwaan,” kata Gatot Pramono di Rupatama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/5).

Langkah awal tim ini kata dia menghitung berapa kasus yang ada dan berapa jumlah laporan yang masuk ke kepolisian.

Selesai mengumpulkan data, tim mengantongi sebanyak 45 isu penyerangan ulama. Kemudian dilakukan pengecekan langsung ke tempat kejadian perkara. Pengecekan pertama dilakukan di Bandung, Jawa Barat.

"Apakah memang alami gangguan kejiwaan atau tidak, kemudian kami minta pemeriksaan darah. Tujuannya apakah ada zat-zat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh orang gangguan jiwa,” urai dia.

Guna meyakinkan apakah pelakunya dimanfaatkan kelompok tertentu, penyidik juga melakukan pemeriksaan dengan melibatkan dokter forensik dan laboratorim forensik.

Polisi melibatkan dokter forensik untuk melakukan pemeriksaan darah, apakah ada zat-zat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh penyerang ulama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News