Polisi Kejar Narapidana Sulteng yang Kabur Saat Gempa
jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebutkan, polisi masih melakukan proses pencarian terhadap warga binaan yang sempat hilang saat bencana terjadi Sulawesi Tengah.
Dia khawatir, para narapidana itu telah kabur dan meninggalkan Sulteng sehingga proses pencarian akan lebih sulit.
“Ya kami harap bisa cepat (ditemukan) dan tidak keluar dari Sulawesi Tengah. Khawatirnya dia ikut ngungsi-ngungsi, kami enggak tahu,” kata dia kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (9/10).
Polisi sedang berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumkam) soal data para narapidana untuk dilakukan pengejaran.
Jenderal bintang dua ini menyebutkan, apabila data tersebut telah hilang akibat bencana, mereka akan menggunakan teknologi pengenal wajah (facial recognitions) untuk mempermudah pencarian.
"Sekarang kami juga punya teknologi yang cukup canggih, dengan melihat fotonya kami juga sudah tahu, dengan facial recognition," ucap dia.
Diketahui sesuai data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan per Senin (8/10), sebanyak 1.096 tahanan dan warga binaan masih berada di luar tahanan.
Dari total sebanyak 1.460 tahanan yang keluar saat gempa dan tsunami terjadi di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu, baru 364 tahanan yang melaporkan diri ke posko Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. (cuy/jpnn)
Sebanyak 1.460 tahanan keluar saat gempa dan tsunami terjadi di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- 4 Jenderal Polri & Wartawan Kompak Berbagi Kebaikan saat Ramadan
- Jenderal Sigit Buka Rakernis Gabungan 5 Divisi Satker Polri
- Demo di Mabes Polri, PB KAMI Minta Polisi Berantas Pembuat Oli Palsu Tanpa Pandang Bulu
- Tim Mabes Polri Pantau Langsung Pelaksanaan Pemilu di Kampar
- Kombes Rishian Diduga Tersandung Kasus Pemotongan Tunjangan Dana Pengamanan Pemilu
- Koalisi Aktivis Muda Melaporkan Zulhas ke Mabes Polri