Polisi Sisir Puluhan CCTV dan Ratusan Toko Kimia demi Cari Penyiram Novel

Polisi Sisir Puluhan CCTV dan Ratusan Toko Kimia demi Cari Penyiram Novel
Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Istana Kepresidenan, Senin (31/7) saat memperlihatkan sketsa wajah terduga pelaku penyiraman air keras ke Novel Baswedan. Foto: Biro Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan sudah 3,5 bulan berlalu. Namun, polisi tak kunjung menemukan pelaku teror kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian baru saja menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan perkembangan pengusutan kasus penyiram air keras ke Novel. Sejauh ini, polisi baru mengamankan terduga yang akhirnya dilepas lagi.

"Saya sudah menjelaskan bahwa hingga hari ini ada 59 saksi yang sudah didengar keterangannya. Kemudian ada lima (terduga) orang yang sudah kami amankan," kata dia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (31/7).

Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah CCTV yang ada di dekat rumah Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi menyisir rumah-rumah yang memasang CCTV dalam radius 1 kilometer dari rumah Novel.

"Ada lebih kurang 50 CCTV dalam radius satu kilometer juga sudah kami juga. Berikut ada beberapa sekitar 100 lebih toko kimia yang sudah kami datangi yang menjual H2SO4, ini juga masih dalam pengembangan," papar dia.

Tito menuturkan, dirinya sudah melapor ke Presiden Jokowi tentang lima orang yang sudah diamankan. Bahkan, polisi sempat memeriksa Miko panji tirtayasa dan Miryam S Haryani.

“Kami berasumsi yang bersangkutan ada hubungannya dengan peristiwa penganiayaan," sambungnya.

Mantan Kapolda Papua ini menjelaskan, kelima saksi itu sudah menjalani pemeriksaan alibi. Ternyata kelima orang itu tak ada kaitan dengan kasus teror ke Novel Baswedan.

Peristiwa penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan sudah 3,5 bulan berlalu. Namun, polisi tak kunjung menemukan pelaku teror kepada penyidik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News