Polisi Temukan Amplop untuk Perusuh Demo Bawaslu, Fadli Zon: Halah, Itu Hoaks Semua

Polisi Temukan Amplop untuk Perusuh Demo Bawaslu, Fadli Zon: Halah, Itu Hoaks Semua
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) Fadli Zon meyakini warga yang melaksanakan unjuk rasa di Bawaslu bukan massa bayaran. Fadli pun meragukan temuan kepolisian tentang amplop berisi uang untuk peserta aksi massa penolak hasil Pilpres 2019.

"Halah, itu hoaks semua. Mana ada," kata Fadli ditemui di BPN Prabowo - Sandi, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/5). Baca juga: Ada Perusuh Demo Bawaslu Mengaku Dibayar, Lebih Kurang Rp 6 Juta

Fadli justru mengaitkan soal amplop itu dengan kasus suap yang menyeret legislator Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso. Menurut Fadli, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menangkap Bowo juga menemukan ribuan amplop berisi uang yang sedianya untuk serangan fajar di Pemilu 2019.

"Amplop itu yang mau pemilu, yang mau pilpres, pileg, ada 400 ribu amplop. Itu baru ada," ucap Fadli.

Selain itu, Fadli juga membantah kabar tentang mobil ambulans Gerindra yang disalahgunakan untuk unjuk rasa di Bawaslu. Berita yang beredar menyebut mobil ambulans milik Gerindra mengangkut batu untuk demonstran di Bawaslu.

"Instruksi kami semua dilakukan dengan cara yang damai. Seperti yang Pak Prabowo katakan, ya, janganlah melawan kalau pun diprovokasi," ujar wakil ketua umum Bawaslu itu.

Sebelumnya Polri telah menginvestigasi kerusuhan buntut aksi di depan Bawaslu pada Selasa (21/5) malam yang melebar dan berlanjut hingga siang tadi. Merujuk hasil investigasi, polisi menduga aksi kerusuhan melibatkan massa bayaran.

Baca juga: Polisi Temukan Amplop dari Massa yang Tertangkap Saat Kerusuhan Demo Bawaslu

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meyakini warga yang melaksanakan unjuk rasa di Bawaslu bukan massa bayaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News