Polri Langsung Pantau Masjid Diduga Terpapar Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, pihaknya bergerak cepat menanggapi kabar 41 masjid di di lingkungan kementerian, lembaga serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diduga terpapar radikalisme.
Menurut dia, setelah mendapat data dari Badan Intelijen Negara (BIN), anggotanya telah melakukan pemantauan langsung.
Pemantauan dan pemetaan dilakukan Polri dengan menggandeng sejumlah instansi terkait seperti Kementerian Agama (Kemenag) dan pemerintah daerah.
"Jadi, kami langsung masuk ke situ,” ujar dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/11).
Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan edukasi serta pencerahan dalam aktivitas pemantauan dan pemetaan itu. Di sejumlah masjid tersebut, lanjutnya, pihak kepolisian pun memberikan pemahaman tentang bahaya radikalisme.
"TNI - Polri juga melakukan penggalangan pendekatan dengan seluruh tokoh informal untuk memberikan pencerahan tentang bahaya radikalisme," kata dia.
Diketahui sebelumnya, BIN mengungkap ada 41 dari 100 masjid di lingkungan kementerian, lembaga serta BUMN yang terindikasi telah terpapar radikalisme.
"Yaitu, 11 masjid kementerian, 11 lembaga, dan 21 masjid BUMN," ujar Staf Khusus Kepala BIN Arief Tugiman di Jakarta, Sabtu (17/11).
Setelah menerima data dari BIN terkait 41 masjid di instansi pemerintah yang terpapar radikalisme, Polri langsung menerjunkan anggotanya.
- BW Blak-blakan Sebut Jokowi Gunakan Fasilitas Negara dan Pakai BIN untuk Bantu Prabowo
- Detik-detik Prajurit TNI Satgas BIN Dijebak KKB, Ditembak dari Jarak Dekat
- Konon Ada Gerakan Menolak Hasil Pemilu 2024, Begini Info dari Hadi Tjahjanto
- PPLN Kuala Lumpur Bantah Ada Intervensi BIN dalam Proses Pemilu 2024
- Ini Komplotan Perampok di Bandung Mengaku Anggota BIN
- Jokowi Titip Pesan kepada TNI-Polri dan BIN soal Pemilu 2024, Apa Katanya?