Pram dan PRD
Dalam acara deklarasi itu, ada acara penyerahan PRD Award kepada Megawati Sukarnoputri, Abdurachman Wahid, Pramoedya Ananta Toer, Sri Bintang Pamungkas, Thomas Wanggai, Xanana Gusmao, Penerbit Tempo (Gunawan Muhamad), Penerbit Hasta Mitra (Hasjim Rachman) dan George J. Aditjondro sebagai pejuang demokrasi.
Gus Dur, Megawati dan George J Aditjondro tidak hadir. Plakat diterima oleh orang yang mewakili mereka.
Piagam untuk Xanana Gusmao yang ketika itu sedang mendekam di penjara, diterima oleh seorang pemuda Timor-Timur, yang membacakan statement dari Dewan Pertahanan Nasional rakyat Maubere, biasa disebut CNRM.
"Kami rakyat Maubere sangat bangga atas perjuangan PRD selama ini yang selalu berjuang bersama-sama rakyat kecil untuk merubah nasib mereka yang selalu ditindas oleh rezim orde baru."
Award untuk almarhum Dr Thomas Wanggai diwakili Forum Komunikasi Pemuda-Mahasiswa Irian Jaya.
Sri Bintang Pamungkas, tokoh yang cukup kesohor waktu itu menyampaikan pidato singkat dengan sangat berani, setelah menerima PRD Award.
"PUDI (Partai Uni Demokrasi Indonesia--red) menyatakan boikot atas pemilu. Menolak Suharto untuk dijadikan calon Presiden. Hentikan militerisme dan hentikan perekonomian yang menindas rakyat."
Goenawan Mohamad, bos majalah Tempo dalam pidato penerimaan Award menyatakan "bahwa PRD sepantasnya juga menerima award atas perjuangannya untuk menegakan demokrasi."
"PRD berhak mandiri sebagai partai politik. Dan saya bersedia menjadi anggota, kalau diterima," kata sastrawan Pramoedya Ananta Toer, saat rapat
- Aktivis PRD Ini Ingatkan Rakyat Jangan Salah Pilih pada Pemilu 2024
- Eks Sekjen PRD Curigai Peretasan Ponsel Komisioner DKPP Terkait Perkara soal Gibran
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah