Prasetyo Sebaiknya Mundur Sebelum Terlambat Seperti Novanto

Prasetyo Sebaiknya Mundur Sebelum Terlambat Seperti Novanto
Jaksa Agung Prasetyo. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Desakan agar Muhammad Prasetyo mundur dari jabatannya sebagai Jaksa Agung terus berlangsung. Pakar Tata Negara Arif Hidayat mengatakan, desakan masyarakat itu karena indikasi keterlibatan Partai Nasdem dalam kasus Bansos Gatot makin jelas.

“Nah, sebagai kader Partai Nasdem yang ditempatkan di Kejaksaan Agung, sebaiknya Prasetyo segera mundur,” tegasnya menjawab pertanyaan awak media (17/12). 

Dia mengatakan, semakin cepat Prasetyo mundur, akan semakin baik. Sebab, jangan terlambat seperti Setya Novanto yang terus menerus didesak masyarakat untuk mundur. 

Menurut Arif, apabila Prasetyo tak kunjung mundur, maka kejaksaan bisa sesuai dengan selera politik partai Nasdem. “Suatu kasus akan dilanjutkan atau tidak, bisa diatur sesuai selera politik kekuasaan,” kata Arif. 

Kekuasaan yang dimaksud Arif adalah partai politik yang menempatkannya di Kejaksaan Agung yaitu Partai Nasdem yang dipimpin Surya Paloh. 

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam beberapa persidangan di PN Tipikor terungkap bahwa istri Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti disebut-sebut menyiapkan uang sebesar USD 20 ribu untuk Jaksa Agung Prasetyo terkait penanganan perkara Gatot di Kejaksaan Agung. 

Hal itu terungkap dalam persidangan dengan terdakwa mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, di Pengadilan Tipikor.

Fransisca Insani Rahesti atau Sisca, advokat magang di kantor pengacara OC Kaligis yang juga teman kuliah Rio membeberkan, Evy menitipkan pesan kepadanya untuk menyampaikan kepada Rio mengenai adanya kesediaan dana sebesar USD 20 ribu atau sekitar Rp 275 juta untuk Prasetyo. 

JAKARTA - Desakan agar Muhammad Prasetyo mundur dari jabatannya sebagai Jaksa Agung terus berlangsung. Pakar Tata Negara Arif Hidayat mengatakan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News