Produsen Tempe Perkecil Ukuran Produksi
Rabu, 25 Juli 2012 – 08:00 WIB
LABUHAN DELI- Pengusaha tempe di Kabupaten Deliserdang terpaksa memutar otak. Demi melanjutkan usahanya produsen terpaksa mengurangi atau memperkecil ukuran produksi tempenya. Hal ini mereka lakukan guna mengimbangi harga kacang kedelai yang terus mengalami kenaikan, yakni mencapai Rp8 ribu per kilo gram dari sebelumnya Rp6 ribu per kg.
"Kalau harga tempe yang kita naikkan pastinya kita akan ditinggalkan konsumen. Agar usaha ini tetap berjalan, terpaksa diakali dengan mengurangi ukuran atau memperkecil tempe yang kita produksi," kata, Masiawati seorang pengusaha tempe di Pasar IV Gang Tempe Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deliserdang kepada Sumut Pos (Grup JPNN), Selasa (24/7) kemarin.
Baca Juga:
Dia menuturkan, ditengah terjadinya gejolak harga kedelai membuat dirinya kerap harus mengontrol usaha pembuatan tempe yang telah dilakoni sejak belasan tahun lalu tersebut. Itu dilakukannya supaya ia tidak mengalami kerugian begitu besar.
"Dengan terjadinya kenaikan harga ini membuat saya harus mengontrol langsung produksi tempe di pabrik, karena kita tidak ingin mengalami kerugian karena sulit untuk mengatur biaya produksi," tuturnya.
LABUHAN DELI- Pengusaha tempe di Kabupaten Deliserdang terpaksa memutar otak. Demi melanjutkan usahanya produsen terpaksa mengurangi atau memperkecil
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Literasi Digital Keuangan, Bank Jago Lakukan Berbagai Inovasi dan Kolaborasi
- Lifecare Taxi, Trobosan Bluebird untuk Mobilitas Inklusif
- Gelar Event Eksklusif, Cashtree Siapkan Hadiah Total Rp 850 Juta
- Lebih Aman dan Nyaman, Ini Cara Mudah Pantau Transaksi Kartu Kredit BRI di BRImo
- Pertamina NR-Fikom Unpad Berkolaborasi Garap Komunikasi Strategis Soal Transisi Energi
- 3 UMK Binaan Pelindo Ikut Pameran di Luar Negeri