Propam Harus Usut Dugaan Kecurangan Penerimaan Taruna Akpol

Propam Harus Usut Dugaan Kecurangan Penerimaan Taruna Akpol
Mantan anggota Kompolnas Edi Hasibuan.

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) ‎Edi Hasibuan menyarankan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri segera turun memeriksa dan menelusuri dugaan kecurangan seleksi penerimaan taruna Akademi Kepolisian 2017 di lingkungan Polda Sumatera Utara.

‎"Saya kira Propam perlu segera turun melakukan pemeriksaan dan penelusuran. Jika memang ada oknum pejabat yang terlibat melakukan penyimpangan, patut diberikan sanksi berat," ujar Edi di Jakarta, Jumat (14/7).

Menurut mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini, propam perlu ‎segera turun karena saat ini kepolisian tengah mendapat sorotan secara luas dari masyarakat.

"Jadi masyarakat menginginkan agar tidak ada titipan atau permainan dalam penerimaan taruna Akpol. Semua proses harus dilakukan transparan," ucapnya.

Edi memaparkan pandangannya semata-samata demi perubahan Polri yang lebih baik dan profesional ke depan. Jangan sampai karena ulah segelintir oknum, profesionalitas kepolisian yang kini terus makin baik menjadi korban.

"Jadi bila ada tes seleksi, cepat diumumkan. Jangan sampai masuk angin. Biar masyarakat tidak curiga," ‎kata Edi.

Sebelumnya, salah seorang calon taruna Akpol Pratama Putra membeber dugaan kecurangan. Diawali dengan adanya tambahan kuota, dari 14 orang menjadi 15 orang yang lolos untuk dikirim ke Akpol di Semarang, Jawa Tengah.

Diduga penambahan untuk meloloskan anak seorang pejabat di lingkungan Polda Sumut. Pasalnya, meski anak pejabat tersebut rankingnya di urutan ke-26, namun tetap dinyatakan lolos bersama 14 orang lainnya.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) ‎Edi Hasibuan menyarankan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri segera turun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News